TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bencana longsor dan banjir yang terjadi pada Sabtu lalu (18/6) di sejumlah tempat di Jawa Tengah merenggut beberapa korban meninggal dunia, dan beberapa diantaranya masih hilang
Disamping merenggut korban jiwa dan korban hilang, banjir juga merusak infrastruktur, baik rumah maupun jalan dan jembatan.
Kabupaten yang paling parah terdampak adalah Purworejo. Kondisi terkini di lapangan mendorong Bupati Purworejo Agus Bastian menetapkan masa tanggap darurat 30 hari, berlaku 19 Juni hingga 18 Juli 2016.
Hingga pukul 18.00 WIB pada hari ini (20/6), Data BPBD menyebutkan total korban banjir dan longsor adalah 40 orang meninggal dunia, 7 orang hilang, dan 10 luka-luka.
Terkait dengan mereka yang masih hilang, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei meminta dukungan Polri untuk menerjunkan anjing pelacak.
Data terkini menyebutkan bahwa 19 rumah rusak berat dan 41 rumah terpendam, sedangkan 3 jembatan rusak.
Ketiga jembatan yang rusak tersebut berada di Kecamatan Loning, Mranti dan Caok. BPBD masih terus melakukan pendataan di lapangan.
Menurut pantauan tim BNPB di lapangan, kendala yang sangat signifikan dalam proses evakuasi adalah kondisi wilayah yang tertimbun longsor, terutama di Desa Donorati, Purworejo.
Upaya tanggap darurat melibatkan multipihak yang dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo.
Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor telah dibentuk segera setelah insiden tersebut.
Willem memberikan tiga arahan prioritas, yaitu memprioritaskan pencarian korban hilang, menangani masyarakat yang terdampak, dan melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural.
“Bentuk mitigasi yang akan dilakukan adalah merestorasi sungai, pemerintah setempat akan bekerjasama dengan Kementerian PU untuk membantu mempercepat pemulihan pascabencana,” tambah Willem.
Dampak Banjir dan Longsor di Kebumen
Banjir dan longsor juga berdampak pada korban meninggal dan hilang di Kabupaten Kebumen.
Data BPBD Kebumen menyebutkan 2 orang meninggal dan 6 orang hilang.