TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nikmat ibadah umroh di bulan suci Ramadan dialami Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto setelah melakukan Safari ke daerah, bertemu dengan masyarakat dan tokoh agama maupun Tokoh masyarakat.
Sujud syukur atas kesempatan boleh umroh saat Ramadan dilakukan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ketika tiba di Mekkah.
"Sejak Senin (27/6/2016) kemarin Novanto sudah melakukan serangkaian umroh dimulai dari tawaf, syai dan diakhiri dengan tahlul," ujar juru bicara Partai Golkar Nurul Arifin kepada Tribun, langsung dari tanah suci, Selasa (28/6/2016).
Novanto, kata Nurul yang turut mendampingi, sujud syukur karena telah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Di Mekkah pun, Novanto berdoa bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
"Syukur karena dapat melakukan umroh di bulan puasa," demikian pernyataan Novanto yang dikutip Nurul mengisahkan.
Dalam satu kisah Safari Ramadan di Surabaya, Novanto menemui sejumlah pengurus PWNU Jawa Timur.
Kedatangan Novanto ke kantor PWNU Jatim disambut ketuanya yaitu KH Hasan Mutawakil beserta jajaran pengurus PWNU Jatim.
Dalam pertemuan itu NU berharap Golkar dapat menampung aspirasi para ulama NU.
Dalam pertemuan itu Novanto juga mengisahkan kenangan masa mudanya di Surabaya.
Novanto mengisahkan pengalamannya masa mudanya yang dilalui dengan kondisi yang memprihatinkan.
Kenangan itu kembali muncul lagi ketika hari ini blusukan ke Pasar Wonokromo
"Sambil kuliah di Universitas Widya Mandala jurusan Akuntansi, berdagang beras di Pasar Wonokromo Surabaya. Selain itu juga sempat jadi sopir pribadi. Semua itu dilakukan untuk membayar biaya kuliah," kata Nurul Arifin.
Hubungan NU dan Golkar memang pasang surut. Golkar ingin kembali bersinergi lebih baik lagi dengan NU.
"Golkar dipandang memiliki relasi penting dalam kebangsaan di Indonesia. NU kekuatan civil society terbesar di Indonesia, dan Golkar kekuatan politik paling berpengaruh di Indonesia," kata Ketua DPP Golkar Nurul Arifin yang ikut dalam rombongan tersebut, dalam siaran pers, Sabtu (25/6/2016).
"KH Mutawakkil mengatakan bahwa Golkar di bawah kepemimpinan Pak Setya Novanto harus mampu menjaga soliditas dan meningkatkan kemampuan manajerial dalam mencapai kemaslahatan rakyat," katanya.