News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota DPR Disuap

Putu Sudiartana Diminta Lepas Topi dan Pakai Celana Pendek

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Komisi III I Putu Sudiartana (rompi orange) keluar dari gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/6/2016). Putu bersama empat orang lainnya ditahan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap proyek rencana pembangunan 12 ruas jalan di Sumatera Barat senilai Rp 300 miliar. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat, I Putu Sudiartana, menjalani hari pertama di sel Rutan Polres Jakarta Selatan, sejak Kamis (30/6/2016) dini hari, setelah tertangkap petugas KPK karena kasus suap sehari sebelumnya.

Petugas Rutan Polres Jaksel menuturkan, Putu dalam kondisi fisik yang baik saat memasuki rutan. Namun, tidak demikian dengan kesehatan psikisnya mengingat dia baru tertangkap oleh petugas KPK dan kali pertama mendekam di balik jeruji besi.

Putu ditempatkan di kamar sel seluas sekitar 3x3 meter persegi lantai 5 Gedung Mapolres Jaksel. Ia tinggal sendiri di sel tersebut.

"Dia nggak satu kamar dengan Sanusi (tersangka kasus suap Raperda Reklamasi Teluk Jakarta)," ujar petugas rutan tersebut.

"Tahanan ada di lantai 4 dan 5. Sanusi sudah dipindah kamar, tapi masih di lantai 4. Yang di lantai 5 sama dengan Putu itu ada Saleh Bangun (mantan Ketua DPRD Sumatera Utara, terpidana 4 tahun kasus penerima suap dari Gubernur Sumut, Gatot Pudjo Nugroho), Julia Prasetyarini (staf anggota DPR Damayanti Wisnu Putranti) dan Bambang (terpidana kasus korupsi)," paparnya.

Menurutnya, tak ada pemberian fasilitas istimewa kepada Putu kendati dirinya seorang anggota DPR RI atau pejabat. Hanya ada fasilitas kamar MCK berukuran 1x1,5 meter persegi untuk 'bersih-bersih' dan kasur tipis beralas triplek untuk alas tidurnya di sel tersebut.

"Yah, dia tidur di kasur tipis seperti matras itu," jelasnya.

"Pernah ada tahanan yang minta pakai AC. Saya tolak. Karena sudah pasti akan ketahuan, nanti listrik se-polres ini bisa drop karena nggak kuat," sambungnya.

Ia mengatakan, setiap tahanan, tak terkecuali anggota Dewan, harus mengikuti tata tertib rutan, termasuk pakaian yang dikenakan.

Oleh karena itu, ia mengaku sempat menegur dan memerintahkan Putu melepaskan topi baseball dan mengganti pakaian yang dikenakan karena terkesan terlihat mewah.

"Dia sejak pagi tidak diperbolehkan dahulu untuk dibesuk siapapun. Waktu saya ke kamarnya, saya lihat dia masih pakai topi putih dan pakaian kemeja lengan panjang abu-abu tua berkilau dan masih licin dan pakai celana panjang. Saya minta topi sama pakaiannya untuk diganti dengan baju dan celana pendek seperti tahanan lain, karena itu sudah tatib di sini," ungkapnya.

Namun, mengingat belum ada pakaian ganti yang dimiliki oleh Putu, petugas meminta pihak keluarga untuk mengirimkan atau menitipkan pakaian ganti baju atau t-shirt dan celana pendek.

"Yah, sudah diminta ke istrinya atau saudaranya supaya dikirimkan baju dan celana pendek. Nanti bisa dititipkan ke petugas," katanya. (coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini