TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta umat Islam di Indonesia tidak terpancing dengan aksi bom bunuh diri di Madinah dan Jeddah serta di Mapolresta Surakarta.
“Kita mengutuk keras tindak pidana yang dilakukan, baik di Madina (dan dua kota lain di Arab Saudi), maupun di Solo. Kita jangan terprovokasi," ujar Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz, Humphrey Djemat dalam pernyataannya, Selasa (5/7/2016).
Humprey mengatakan sebaiknya umat Islam mempercayakan penjagaan jelang Lebaran kepada aparat keamanan.
"Kita jalani Idul Fitri dengan tenang dan waspada. Apalagi sudah ada pihak kepolisian dan sampai saat ini sudah membuktikan menjaga kondisi dengan kondusif,” ujarnya.
Sementara itu PPP menggelar malam takbir di kantor mereka Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Humprey Djemat mengatakan, acara ini digelar sebagai rasa syukur.
“Malam Takbir ini digelar sebagai rasa syukur setelah kita satu Bulan melakukan puasa dan akan merayakan Idul Fitri 1 Syawal,” ujar dia.
Hal ini, sambungnya merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh PPP.
Ia juga mengatakan, malam takbir yang dilakukan juga dengan menjaga ketertiban umum.
“Yang dilakukan PPP adalah cara untuk menjauhi hal yang tidak baik, karena dilakukan di kantor kami dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” Humphrey melanjutkan.
Dalam acara tersebut, para jajaran teras PPP sempat melakukan tabuh beduk dan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid.
Mereka juga sempat mengajak dua orang bule yang kebetulan melewati lokasi untuk menabuh beduk.
Ini dilakukan untuk menegaskan, Islam agama yang pluralis dan jauh dari kekerasan.