TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti angkat bicara mengenai beredarnya video yang mendeklarasikan perang antara kelompok militan ISIS dengan Indonesia dan Malaysia.
"Itu biasa saja mungkin uploadnya terlambat tapi sebetulnya sudah lama," kata Badrodin di rumah Ketua KPU, Jakarta, Jumat (8/7/2016).
Badrodin mengatakan pesan tersebut sudah disampaikan sebelum memasuki bulan Ramadan.
Menurutnya, hal tersebut biasa disampaikan Juru Bicara ISIS.
Dimana seluruh pendukung ISIS diminta melakukan amaliyah selama ramadan.
Kapolri menyebutkan pihaknya telah melacak video tersebut.
"Karena itu kita lakukan operasi kemudian kita ungkap yang di Surabaya," ujarnya.
Sebelumnya, Strait Times memberitakan sebuah rekaman video beredar di jagat maya yang memperlihatkan seorang pria bersenjata, dikelilingi sejumlah pemuda dan anak-anak yang turut memegang senjata.
"Kami bukan lagi warga negara Malaysia dan Indonesia. Kami telah membebaskan diri," ucap pria bersenjata itu menggunakan campuran bahasa Malaysia dan Arab.
Seorang pria berjanggut yang memegang paspor Malaysia kemudian ditampilkan, sembari pria bersenjata yang sebelumnya mengancam akan melakukan perlawanan militer yang tak tertandingi.
"Dengan izin dan bantuan-Nya, kami akan datang dengan kekuatan militer yang tak tertandingi," katanya.
Ia lalu mendesak pemerintah dan pemimpin negara yang tidak mengikuti prinsip Islam untuk mundur dan membiarkan supremasi Islam mengambil alih.
Terlihat sejumlah pemuda dan anak-anak dalam video itu kemudian membakar setumpuk paspor, diikuti sorakan dari orang-orang dalam video tersebut.