Dikatakannya, tidak dapat ditampik bahwa tak berlebaran bersama keluarga meninggalkan kesedihan untuknya.
Menurutnya, hal itu harus disikapi dengan bijak karena yang dilakukannya adalah profesionalisme pekerjaan.
"Sedih sih nggak bisa berlebaran sama keluarga. Tapi bangga juga kita disaat lebaran bisa mengantarkan para penumpang bisa berkumpul bersama keluarga," ujarnya.
Untuk menyikapi tidak berkumpul bersama keluarga, Umi pun menyisiatinya dengan menelpon keluarganya yang berada di Jombang.
Beruntung, kedua orangtua Umi dapat mengerti pekerjaan yang dilakoni anaknya.
"Paling cuma bisa telpon, minta maaf nggak bisa pulang. Alhamdulillah keluarga maklumin," tandasnya.