TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku belum mendengar adanya pembelian senjata ilegal yang dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Saya belum mendengar itu," ujar Ryamizard di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Mengenai pengadaan senjata di lingkungan TNI, Ryamizard mengatakan, semua mekanisme pembelian akan melalui Kementerian Pertahanan selaku pengguna anggaran.
"Iya memang. Karena kan uangnya dari Kementerian Pertahanan," ucap Ryamizard.
Untuk spesifikasi senjata, Ryamizard mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada pihak Pindad agar semua persenjataan yang diproduksi memenuhi standar dan kualitas yang tidak kalah dari produk luar negeri.
"Tapi saya sudah minta Pindad untuk membuat senjata bagus lah, supaya enggak kalah," tutur Ryamizard.