TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Keluarga pasien RS Hosana Medica yang disebut telah menerima vaksin palsu dari CV Azka Medica, meminta kepada pihak manajemen untuk membuka data pembelian vaksin dari distibutor tersebut.
"Jujur, saya melihat dari berbagai media dan pernyataan ibu menteri yang bilang vaksin ini dari 2003. Saya minta sejelas-jelasnya supaya RS Hosana Medica membuka data pembelian dari CV Azka Medica," kata keluarga pasien, Saturi saat pertemuan di RS Hosana Medica, Bekasi, Senin (18/7/2016).
Dia menjelaskan meskipun anaknya tidak divaksin dalam kurun waktu 22 September 2015 hingga 13 April 2016, namun dia tetap khawatir terhadap kesehatan anaknya.
"Ini bukan hal remeh, ini urusannya sama anak saya, saya tidak mau terjadi apa-apa akibat vaksin dari rumah sakit ini," katanya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama RS Hosana Medica, Erik Maruapey mengatakan bahwa saat ini data tersebut masih dalam proses pemeriksaan Bareskrim Mabes Polri sehingga harus menunggu proses hukum selesai.
"Tunggu proses dari Bareskrim. Kami ingin menghormati proses hukum yang ada," katanya.