TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat Polda Metro Jaya membantu pengamanan di sejumlah rumah sakit yang terdeteksi menggunakan vaksin palsu.
Upaya ini dilakukan mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Moechgiyarto, telah memerintahkan Kapolres-Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk melakukan pengamanan.
Perintah itu telah disampaikan sejak beberapa waktu lalu.
"Sudah beberapa hari yang lalu, kapolda sudah memerintahkan para Kapolres melaksanakan pengamanan di rumah sakit-rumah sakit yang terdeteksi menggunakan vaksin palsu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, Senin (18/7/2016).
Salah satu wilayah yang dilakukan pengamanan adalah Bekasi Kota. Ini karena terdapat sejumlah rumah sakit yang terdeteksi menggunakan vaksin palsu.
Untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas, maka jajaran Polresta Bekasi menyiagakan 25 personil di sejumlah rumah sakit. Para petugas telah disiagakan di sejumlah rumah sakit di Bekasi, sejak Minggu (17/7/2016).
Menurut Awi Setiyono, aparat kepolisian tak hanya melakukan pengamanan, tetapi juga menjembatani dan membantu menyelesaikan permasalahan.
Seperti misalnya di Kota Bekasi, ada pertemuan antara keluarga korban dengan pihak rumah sakit yang diduga terlibat pengadaan dan pemakaian vaksin palsu.
Rumah sakit tersebut diantaranya Rumah Sakit (RS) Permata, RS St Elisabeth, dan Hosana Medica.
Pertemuan itu akan dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Bekasi dan Suku Dinas Kesehatan setempat.
"Polisi diminta menjembatani kedua belah pihak," katanya.