News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Memburu Jaringan Teroris Santoso

Kapuspen TNI Sebut Prajurit Kostrad Baku Tembak Dengan Kelompok Santoso

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satgas Pamtas RI-Papua Nugini Yonif Para Raider 330 Kostrad bersiap usai pelepasan di Kolinamil TNI AL, Jakarta, Senin (9/5/2016). Sebanyak 450 tentara akan menjalankan misi pengamanan daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.. Warta Kota/henry lopulalan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prajurit TNI juga dilibatkan dalam perburuan kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.

Anggota TNI yang tergabung dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016, bahkan sempat baku tembak hingga menyebabkan terduga santoso tewas.

"Jadi ada kontak senjata di koordinat UTM 2027-6511. Kontak tembak dari satuan tugas batalyon Raider 515 Kostrad (yang tergabung dalam Satgas Tinombala). Yang jelas tim satgas penugasan pengejaran Santoso," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Tatang Sulaiman kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Menurutnya, baku tembak terjadi pada Senin (18/7/2016) sekitar pukul 17.00 WIT.

Ada lima orang yang terlibat baku tembak dengan tim Satgas Tinombala, dua orang di antaranya tewas.

Salah satunya diduga Santoso.

"Dua orang meninggal salah satu cirinya berjenggot dan mempunyai tahi lalat yang cirinya dicurigai mirip Santoso," kata Tatang.

Hingga saat ini, tim masih melakukan evakuasi, karena lokasi penembakan yang jauh, sekitar 60 kilometer dari Poso, tepatnya berada di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulteng.

Tim akan langsung membawa dua jenazah itu ke RS Bhayangkara di Poso untuk melakukan identifikasi.

"Saat ini terakhir informasi yang saya dapat, masih dilakukan evakuasi dari TKP, dengan satu pucuk M16. Informasi selanjutnya kita tunggu penjelasan dari pihak polisi," katanya.

Diketahui, Satgas Tinombala merupakan tim khusus yang dibentuk untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di hutan Poso.

Tim ini merupakan gabungan dari prajurit TNI dan Polisi yang jumlah totalnya lebih dari 3.000 orang.

Selama ini, kerja sama TNI dan Polisi yang tergabung dalam Satgas Tinombala cukup efektif menyulitkan pergerakan kelompok Santoso.

Sudah banyak anggota kelompok Santoso yang berhasil ditangkap oleh tim Satgas Tinombala.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini