Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyebutkan permainan Pokemon Go dapat mengancam keamanan negara.
Apalagi, permainan itu menggunakan kamera telepon seluler.
"Sangat mungkin (mengancam keamanan negara). Kalau itu dimainkan di instalasi penting, objek vital asrama kepolisian, TNI atau intelijen," kata Sutiyoso di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Ia mengatakan permaian yang dilakukan pada instalasi penting dapat dikaji oleh pihak intelijen lain mengenai gambar-gambar dalam Pokemon Go.
"Itu yang berbahaya dari sisi keamanannya. Contoh di Youtube, kesimpulannya permainan itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," kata Sutiyoso.
Tetapi, Sutiyoso mengaku tidak memiliki hak untuk memblokir game yang kini menjadi favorit masyarakat.
"Mestinya orangtua yang larang," katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya mengakui Pokemon Go merupakan aplikasi game terbanyak yang diunduh saat ini.
Banyaknya orang yang mengunduh game tersebut membuat pemain tidak bisa memainkan pokemon secara sempurna.
Ia mengingatkan semua pihak terkait permainan tersebut.
"Fakta bahwa permainan ini menggunakan teknologi aplikasi yang bisa mengancam keamanan informasi kita. Itu yang harus dipahami bersama," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Meskipun, Tantowi menuturkan permainan Pokemon Go menyenangkan karena bersifat menantang.
"Kalau tidak kenapa puluhan juta orang memainkan itu?" imbuhnya.
Politikus Golkar itu menuturkan game Pokemon Go menggunakan kamera sebagai salah satu alat bermain.
Dengan kamera, maka game tersebut dapat melakukan penginderaan terhadap tempat tertentu secara real time.