Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diminta untuk tidak mencalonkan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Forum Aliansi Masyarakat Peduli Jakarta (FAM D'JAK).
Partai Gerindra memang belum secara resmi mengumumkan siapa Calon Gubernur DKI Jakarta yang diusungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Namun nama Sjafrie santer disebut-sebut akan diusung untuk jadi Gubernur DKI Jakarta.
Ketua Umum FAM D'JAK, Jimmy CK menegaskan, sebagai pendukung setia Prabowo, pihaknya meminta untuk mempertimbangkan masukan tersebut.
Menurutnya, nama Sjafrie masih disebut-sebut terlibat dalam kasus pelanggaran HAM.
"Sjafrie kami tidak setuju. Beliau cukup dikenal dengan satu kasus di DKI dan itu belum selesai. Kami tidak mau Pak Prabowo jadi di cap pilih Pak Sjafrie mereka dianggap keduanya pelanggar HAM," kata Jimmy di Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Seperti diketahui, Purnawirawan berpangkat Mayjen itu disebut-sebut orang yang bertanggungjawab saat menjadi Panglima Komando Daerah Militer V Jaya (Pangdam Jaya) sekaligus Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Jaya III yang memiliki tanggung jawab keamanan di wilayah DKI Jakarta (Ibu Kota) pada saat peristiwa pelanggaran HAM 1998.
Meski demikian, Jimmy menegaskan pihaknya tetap mendukung calon Gubernur DKI Jakarta dari kalangan TNI.
"TNI yang mana, tentu TNI yang bersih dan pernah tercatat melanggar kasus. Dan tentu dari kalangan partai Gerindra," ujarnya
Dirinya menilai, ada satu nama yang menjadi rekomendasi dari kalangan TNI dikalangan Gerindra untuk diajukan sebagai calon Gubernur DKI, yakni Anggota DPR RI Mayjen TNI (Purn) Asril Tanjung.
Pihaknya pun nantinya akan mengajukan secara resmi usulan itu ke Prabowo dalam waktu dekat.
"Dia (Asril) punya masa. Dia anggota DPR RI Dapil Jakarta. Cuma bukannya kami orang Asril, kami hanya mengajukan," tuturnya.