Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri Santoso, Delima berhasil ditangkap satuan Raider 515 Kostrad Tinombala. Delima diringkus hidup dari dalam hutan Tambarana, Poso.
"Ini sikap ksatria, TNI menunjukkan sikap yang baik bahwa buronan tak bersenjata tidak boleh disakiti," ujar peneliti terorisme UI Ridlwan Habib di Jakarta, Sabtu (23/7/2016).
TNI masih menjaga etika dalam perang.
"Ini menunjukkan sikap yang proporsional, salut untuk Kostrad," kata Ridlwan.
Menurutnya, istri Santoso bukan kombatan. Dia sebenarnya juga korban.
"Dia terjebak dalam situasi yang sulit, dan putus asa. Wajar kalau memilih keluar ke pinggiran hutan," katanya.
Alumni S2 Intelijen UI itu menduga, setelah istri Santoso, akan disusul 16 sisa anggota yang lain.
"Jika mereka menyerah tentu Satgas Tinombala tidak boleh melukai," katanya.
Ridlwan mengusulkan agar yang mengawal Delima diserahkan pada Polwan atau Kowad.
"Bagaimanapun dia muslimah, alangkah baiknya dikawal petugas wanita," kata Ridlwan.
Hal itu juga akan mengurangi resistensi dan kebencian dari simpatisan kelompok ini di luar Poso.
"Saat ini di sosial media sudah muncul glorifikasi, upaya menyanjung Santoso dan kelompoknya, jangan diberi amunisi baru," ujar dia.