TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Michael Titus Igweh marah besar jelang pelaksanaan eksekusi matinya.
Kemarahan Titus yang kini jenazahnya akan dimakamkan di negara asalnya, Nigeria tersebut direkam keluarga Nila, adik ipar Titus selama 24 menit di Lapas Besi Nusakambangan. .
Nila mengatakan Rekaman tersebut diambil beberapa hari menjelang eksekusi melalui handphone. Titus berharap bila eksekusi dilakukan masyarakat Indonesia mengetahui jeritan hatinya.
Kepada Tribun, Nila menuturkan bahwa ia dan anggota keluarganya sempat membesuk Titus dua hari sebelum eksekusi dilakukan.
Saat dibesuk, emosi Titus sangat labil. Nada bicaranya meninggi dan selalu marah-marah. Itu terjadi lantaran Titus tak bisa menerima eksekusi mati yang segera diterimanya waktu itu.
Dalam rekaman tersebut Titus meluapkan emosinya dengan menyalahkan semua pihak. Mulai dari pemerintah Indonesia, penegak hukum hingga media.
Dalam rekaman tersebut, Titus juga mengaku dirinya tak bersalah seraya menyebut hakim, polisi dan oknum penegak hukum Indonesia jahat.
"Banyak jaksa-jaksa jahat sekali. Kalau Anda tidak punya uang, dia akan membuat kamu hukuman maksimal. Tapi kalau Anda ada uang, dia sayang-sayang kamu, hukuman kamu diringankan," ujarnya dalam rekaman tersebut.
"Saya ini tidak bersalah di negara ini. Saya tidak pernah berbuat atau melanggar (hukum) di negara ini. Saya ini jelas korban politik Indonesia."
Titus juga meluapkan kemarahannya kepada Presiden Jokowi. Menurut Titus, dirinya dan penghuni Lapas mendukung Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Presiden 2014 lalu.
"Kamu akhirnya naik (jadi Presiden), tapi kamu naiknya pemeran kamu dan yang tujuan kamu tuh tegas adalah memulai membunuh orang-orang. Kamu mulai membunuh orang-orang dengan eksekusi, padahal agar masyarakat menilai kamu tegas tidak main-main dengan narkoba."