Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menegaskan tidak ada sekolah di bawah kementeriannya yang terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).
"Kalau di bawah kementerian Agama tidak ada satupun yang bekerja sama dengan Fetullah Gullen itu. Kita kan cuma madrasah-madrasah aja," ujarnya saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Namun, dirinya tidak menampik bahwa terdapat lembaga pendidikan yang bekerjasama dengan Fetullah Gullen, yaitu UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Tetapi sudah ditutup sejak April 2016, jauh sebelum ada isu mengenai masuknya Organisasi FETO.
"Penutupannya bukan karena desakan pemerintah Turki, tapi karena memang kerjasama tidak bisa dilanjutkan, bukan gara-gara organisasi itu," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Turki menyebutkan, ada sembilan lembaga pendidikan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yang terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).
FETO adalah sebutan dari Pemerintah Turki untuk para pengikut ulama Fethullah Gulen yang gagal melakukan kudeta beberapa waktu lalu.
Gulen pun kini diketahui telah mengasingkan diri di Amerika Serikat.
Melalui siaran pers yang dirilis di laman Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia, Kamis (28/7/2016), diuraikan nama-nama kesembilan lembaga yang dimaksudkan tersebut.
Kesembilan lembaga pendididikan tersebut adalah Pribadi Bilingual Boarding School yang berada di Depok dan Bandung.
Lalu, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, dan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta.
Kemudian, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, serta Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, Pemerintah Turki mengharapkan kerja sama Indonesia terkait dengan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan tersebut.
"Hal ini penting untuk menyatakan bahwa setelah upaya kudeta yang dilakukan oleh organisasi teroris FETO, sejumlah negara memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan itu," demikian bunyi pernyataan dalam surat tersebut.