TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan sejumlah keuntungan yang bisa diraih dari hasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Turki.
"Kerjasama antara Indonesia dan Turki akan memperkuat akses santri dalam mendalami Al-qur'an dan keislaman," ujar Lukman, Saat ditemui di Kantor Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Selain itu, menurutnya, kerjasama tersebut turut memperkuat jaringan dalam menghubungkan peradaban dua negara.
"Kerjasama ini juga memperkuat networking antara Indonesia dan Turki untuk bisa menyambungkan dua peradaban," jelasnya.
Sehingga nantinya bisa saling bertukar model ilmu, "Jadi ada pertukaran model ilmu antara Turki dan Indonesia,".
Lukman menuturkan, pemberian beasiswa untuk melanjutkan studi ke negeri Para Sufi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para santri yang sangat menginginkan beasiswa tersebut.
"Kesempatan menimba ilmu di Turki ini adalah dambaan para santri, agar musafir ilmu ini sukses,maka manfaatkan lah dengan baik kesempatan yang luar biasa ini," tegasnya.
Ia pun memberikan pesan untuk para santri agar belajar dengan baik, agar kelak bisa berguna bagi tanah air.
"Belajar dengan giat dan amalkan itu, untuk memajukan Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan bahwa para santri merupakan Duta Bangsa, maka saat berada di negara lain harus menjaga nama baik Indonesia.
"Kalian adalah Duta Bangsa pesantren dan masyarakat, maka jagalah nama baik Indonesia dengan tunjukkan prestasi moral, intelektual, dan spiritual," katanya.
Kader PPP tersebut menambahkan, selain menjaga nama baik Indonesia, para santri yang beruntung tersebut harus selalu meletakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di hati masing-masing, meskipun berada jauh di negeri orang.
"Harus komitmen memperjuangkan kedaulatan NKRI sebagaimana dicontohkan para pahlawan, komitmen kebangsaan dan NKRI harus selalu terjaga di hati para santri," tandasnya.
Kementerian Agama RI menggelar acara Wisuda dan Pelepasan Santri Penghafal Al-Qur'an Pesantren Sulaimaniyah.
Acara tersebut digelar di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/8/2016), sejak jam 09.00 WIB.
Sebanyak 173 santri yang terdiri dari 143 santri putra serta 30 santri putri akan dibagi menjadi 3 kloter penerbangan yang akan diberangkatkan ke negara yang menjadi pembatas antara Asia dan Eropa.
Ratusan santri tersebut nantinya akan menempuh masa studi yang beragam, mulai dari 7 bulan hingga 4 tahun di negeri para sufi.
Program tersebut merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian Agama RI dengan United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) Turki.