Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku prihatin terkait data PPATK yang menyebutkan adanya aliran dana dari jaringan Freddy Budiman.
"Kalau betul, sangat memprihatinakan karena yang menyampaikan adalah lembaga yang dilindungi UU, yakin PPATK. PPATK datanya valid dan BNN harus segera mengungkapnya," kata Dasco ketika dihubungi, Kamis (11/8/2016).
Ia meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) cepat tanggap menindaklanjuti temuan itu. Bila jumlah aliran dana narkoba hingga triliunan rupiah, Dasco mengatakan Indonesia sedang mengalami darurat narkoba.
"Baik dari segi pemakaian, dari segi peredaran dan penegakan hukum, sudah dimasuki sindikat narkoba ," kata Waketum Gerindra itu.
Namun, Dasco meminta semua pihak mengedepankan azas praduga tak bersalah sambil menunggu kerja dari BNN menyikapi laporan tersebut. Ia meminta semua pihak termasuk DPR dan BNN bersikap. BNN juga diminta tidak menutup-nutupi bila laporan PPATK benar.
"Kalau ada ratusan miliar hingga triliunan, kita tidak bisa anggap ini kasus biasa, ini sudah luar biasa," kata Dasco.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso membenarkan bahwa PPATK memang menemukan adanya aliran dana dari jaringan yang dimiliki oleh Freddy Budiman.
Hal tersebut menurut dia, memunculkan adanya dugaan keterlibatan Freddy di dalam dana tersebut.
"Untuk verifikasinya sebaiknya ditanyakan kepada pihak BNN, waktu itu memang ada dugaan ada dana Freddy didalam situ dari yang terakhir Rp3,6 triliun," kata Agus saat dihubungi.
Menurutnya, aliran dana tersebut terjadi pada sekitar bulan Maret - April lalu.
"Jadi ini bukan langsung ke Freddy secara langsung, karena itu berada di jaringan Freddy sehingga ada dugaan ada hubungan dengan Freddy, namun yang memverifikasi seharusnya BNN," katanya.
Sebelumnya, dugaan adanya aliran dana dari Freddy Budiman mengemuka ke publik setelah ada testimoni Koordinator Kontras Haris Azhar.