TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberi sinyal, menyandingkan kembali petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, menjadi opsi pertama.
Di Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku dirinya tidang sedang gundah gulana, galau.
"Aku nggak pernah galau, deloken (lihatlah, Red) wajahku tah, kan ga galau. Nggak tertekan," kata Risma tersenyum lebar
Ditanya ketika warga Jakarta menginginkan perubahan, Risma mengatakan dengan tegas warga Surabaya pun juga menginginkan hal serupa.
"Warga Jakarta ingin perubahan, warga Surabaya juga begitu," tegasnya usai blusukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Benowo,, Kamis (11/8) pag kemarini.
"Kalau ditanya jujur, aku pingin di Surabaya saja. Bagaimana pun aku sudah janji, warga Surabaya belum seluruhnya juga sejahtera," ujarnya.
Risma menegaskan, Pilkada DKI Jakarta bukanlah ajang perebutan kekuasaan semata. Risma menilai, memimpin itu tidak sekedar kekuasaan, tetapi bagaimana seorang pemimpin bisa membuat warganya sejahtera.
"Ini bukan rebutan kekuasaan. Semua orang menghitung, saya bisa memenangkan. Enggak boleh gitu. Ini bukan soal kekuasaan, aku berkuasa atau PDIP berkuasa," jelas dia.
Risma menilai, memimpin Jakarta merupakan hal yang berat. Sebab, semuanya akan menyangkut banyak hal, mulai dari rezeki serta kesejahteraan masyarakat nantinya.
"Masalahnya saya enggak bisa sendiri. Makanya ini enggak boleh ada nafsu berkuasa," contohnya.
Dalam kesempatan itu, Risma buru-buru menimpali, awak media harus lebih sabar dalam menghadapi politik di DKI Jakarta.
Sebab, jika pada akhirnya partai berlambang Kepala Banteng dengan moncong putih ini memilihnya, pasti akan ada pengumuman secara resmi.
"Kalau dikasih rekom, Ibu (Megawati, Red) pasti panggil aku. Kalau enggak ya nggak. Ibu pasti akan bicara. Ibu Mega bijaksana. Contohnya waktu aku menolak ditawari menteri," ujarnya.
"Ini titipan Tuhan kepada kita. Kita tidak bisa main main. Kalau aku menjabat ya itu kehendak Yang Maha Kuasa, itu takdirku," kata Risma.