TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ironis bagi Gloria Natapradja Hamel. Cita-citanya menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Presiden pada 17 Agustus, akhirnya pupus di ujung jalan.
Ibunda Gloria, Ira Natapradja mengatakan, putrinya memang ingin sekali menjadi Paskibraka.
"Keinginan dia untuk menjadi Paskibraka kuat sekali," ujar Ira saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/8/2016) siang.
"Aku ingin merasakan jadi orang yang menghantarkan bendera merah putih sampai naik ke tiang. Begitu kata dia dulu," kata Ira.
Selain itu, Gloria juga punya tujuan lain mengikuti seleksi Paskibraka.
Gloria ingin merasakan pola pendidikan yang disiplin ala militer.
"Aku kepingin sekali punya pendidikan seperti itu, Mah. Kata Gloria dulu begitu," ujar Ira.
Pendidikan dengan pola demikian tidak didapatkannya semasa SD, SMP atau SMA yang selama ini dienyamnya.
Keinginan Gloria yang kuat membawanya lolos seleksi Paskibraka mulai dari tingkat sekolah, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat hingga tingkat pusat.
Bahkan, Ira baru mengetahui bahwa Gloria serius ikut seleksi Paskibraka saat lulus di tingkat Kota Depok.
Saat itu ia disodorkan surat persetujuan orangtua untuk mengikuti seleksi di tahap provinsi.
"Saya sebagai orangtua tentu mendukung saja. Ya saya tanda tangan. Lalu saya tidak tahu bagaimana proses selanjutnya," ujar Ira.
Yang Ira tahu, anaknya juga lolos seleksi di tingkat provinsi Jawa Barat dan mewakili provinsi untuk seleksi di tingkat pusat melalui proses karantina di PP PON, Cibubur, Jakarta Timur.
"Bahkan, saat lolos tingkat pusat, bukan Gloria yang kasih tahu. Tapi dari kakak-kakak Paskibraka Depok. Besoknya baru Gloria telpon saya," ujar Ira.