TRIBUNNEWS.COM - Gloria Natapraja Hamel tidak berhenti tersenyum.
Sesekali, ia melirik rekan-rekannya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang tengah bersiap melaksanakan upacara bendera.
Lalu, dengan cepat, ia mengalihkan pandang ke yang lainnya.
Rabu, 17 Agustus 2016 pukul 10.07 WIB, Gloria tampak hadir di halaman Istana Merdeka sisi selatan.
Ia didampingi seorang wanita berkerudung yang disebut sebagai manajernya.
Tak jauh dari mereka, para anggota Paskibraka tengah bersiap menyelesaikan tugasnya.
Gloria yang digugurkan dari Paskibraka dua hari sebelum penaikan bendera itu tampak berbeda dibanding saat Kompas.com menemuinya, 8 Agustus 2016, di sela karantina.
Ia berdandan.
Bibirnya dibalut lipstik merah muda.
Wajahnya pun sawo matang, tetapi tampak lebih cerah.
Gloria mengenakan rok hitam dan baju batik berkerah merah tua.
Dia terlihat lebih manis dari biasanya.
Keberadaan Gloria sempat menarik perhatian, baik dari tamu undangan maupun para purna-Paskibraka.
Mereka memanfaatkan momen pertemuan itu untuk berfoto bersama.
Dengan senyum, remaja berdarah campuran Perancis-Sunda tersebut pun melayani permintaan itu.
Meski Gloria tampak tidak bersedih, banyak orang yang menaruh simpati atas peristiwa yang dialami Gloria.
"Semangat Gloria ini namanya," ujar salah satu tamu Istana sembari berpose bersama Gloria.
"Tetap semangat ya Gloria," timpal yang lainnya.
Ada pula yang mengatakan, "Tenang Gloria, itu cuma masalah administrasi saja."
Gloria tidak menjawab.
Ia membalasnya hanya dengan senyum.
Tidak beberapa lama, pihak pembina dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajak Gloria ke dalam tenda, cukup jauh dari keramaian suasana 17 Agustus di Istana.
Sementara itu, tim Paskibraka penaikan bendera berbaris berjalan menuju halaman upacara.
Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado