Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Doa penutup Sidang Tahunan yang dibawakan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, HR Muhammad Syafii seketika menjadi viral di media sosial.
Bukan tanpa sebab, pada saat itu doa yang dibacakan dinilai seperti orasi politik.
Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo usai menjadi Inspektur Upacara di Kantornya mengatakan bahwa lembaga dari asal pembaca doa tersebut malu atas apa yang telah diucapkan.
"Yang malu ya lembaganya. Bukan kami dari pemerintah. Itu kan urusan panitia di DPR," jelas Tjahjo di kantornya, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Dikatakan Tjahjo sebaiknya doa dibawakan Menteri Agama.
"Dia (Menteri Agama) saja yang baca doa atau sekiranya orang lain lah yang patut untuk membaca doa," katanya.
Doa penutup tersebut dibawakan di hadapan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, jajaran menteri Kabinet Kerja, dan para anggota DPR.
Berikut sedikit petikan doa yang dibacakan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, HR Muhammad Syafii;
"Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini.
Tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat.
Di mana-mana rakyat digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi.
Di mana-mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah di negara ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka.
Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat."