TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pertemuan tersebut membahas pencopotan Ruhut sebagai juru bicara Demokrat.
Ruhut enggan menyebutkan lokasi pertemuan tersebut. Namun, ia mengatakan telah diberi tugas oleh SBY.
"Tadi aku ditelpon bapak. Minta ketemu di satu tempat. Kita ngobrol mengenai partai ke depan," kata Ruhut dalam jumpa pers di ruang Fraksi Demokrat, Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Dalam pertemuan tersebut, Ruhut mendapatkan tujuh point yang ditulis dan ditandangani oleh SBY.
Tujuh point itu ditulis pada sembilan kertas memo yang berjudul 'Tugas untuk Bung Ruhut Sitompul'.
1. Tetap aktif dan kritis di Komisi III DPR, terutama dalam penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan komunikatif dengan Ketua Fraksi Demokrat
2. Lebih aktif dalam jabatan sebagai Kordinator Polhukam. Ketua departemen harus lebih digalakkan.
3. Mengimplementasikan sikap politik Partai Demokrat non-blok tidak masuk koalisi. Maksud beliau dukung kebijakan pemerintah yang tepat dan pro rakyat. Kami berada ditengah, yang baik dukung, kritisi kebijakan pemerintah dengan solusi
4. Menyangkut isu politik yang sangat sensitif dan berkaitan dengan posisi Partai Demokrat, harus lebih memahami posisi Partai Demokrat. Pak Ruhut kalau ada apa-apa langsung telpon saya (SBY).
5. Berkaitan dengan pernyataan kembali kepengurusan ke depan, tim jubir akan langsung dipimpin Pak SBY.
6. Ke depan Ruhut harus lebih fokus untuk melaksanakan tugas empat poin tadi. Saya berharap Ruhut tetap kritis dan aktif dengan sikap kebijakan Ketum. Jika ingin ada yang ingin dikonfirmasikan, agar langsung hubungi ketum, sekjen dan ketua fraksi.
7. Untuk dilaksanakan dan sukses selalu.