TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fakta-fakta terus terungkap dari kasus bom rakitan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr mansyur Medan, Minggu (28/8/2016)
IAH tersangka kasus teror tersebut ternyata aktif berselancar di dunia maya dan dia kerap mencari tahu soal cara membuat bom hingga tayangan teror yang dilakukan oleh pimpinan ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi.
"Dia terinspirasi dari menonton TV dan siaran-siaran lain soal penyerangan. Terkait dengan bom memang dia merakit sendiri dari bahan peledak yang ada," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, Senin (29/8/2016) di Mabes Polri.
Diutarakan Agus, IAH merakit bom sendiri menggunakan black powder yang didapat dari orang yang menyuruhnya.
Lalu bubuk itu digabung dan dimasukkan dalam pipa yang biasa digunakan untuk hordeng, pipa aluminium bukan besi.
"Lalu ujungnya ditutup dan disambung ke baterai nanti ada percikan api," ujar Agus.
Terpisah, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto mengungkapkan informasi yang ia peroleh bahwa Iwan terobsesi dari tayangan internet.
IAH sering melihat tayangan yang menyajikan bagaimana pimpinan ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi menyampaikan tujuannya melakukan teror.
"Dari HP yang disita, dia terobsesi dengan Abu Bakar Al-Baghdadi dari ISIS karena di ranselnya ditemukan I Love Al-Baghdadi serta ada cuplikan-cuplikan dari hasil internet tentang ISIS," ungkap Wiranto di Halaman Istana Negara.
Wiranto menambahkan, IAH belajar merakit bom juga dari tayangan di internet yang ia tonton di warung internet milik kakaknya.