TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah terus berupaya mengurangi kasus kebakaran hutan yang terjadi di berbagai titik di Indonesia.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sepanjang Januari - 29 Agustus 2016 jumlah titik api yang terdeteksi mencapai 12.884 titik.
Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dari total titik api itu, kini BNPB berhasil memadamkan sekitar 12.746 titik api.
Sisanya 138 titik api masih belum teratasi. Nah, dari 138 titik api yang belum berhasil dipadamkan, sebanyak 85 titik, diantaranya ada di Riau.
"Dari 85 titik api itu, 71 di antaranya berada di Rokan Hilir," katanya. Titik api itulah yang selama empat hari lalu menyebabkan Singapura berasap walau konsentrasi asapnya tipis," katanya Senin (28/8/2016).
Tapi, Sutopo bilang prosentase jumlah titik api kebakaran hutan sepanjang tahun ini sudah berkurang bila dibanding tahun lalu.
Di periode Januari - Agustus 2015, jumlah titik api kebakaran hutan mencapai 32.734 titik. Artinya, jumlah titik api berhasil diturunkan sekitar 60,64%.
Sutopo menambahkan, pemerintah kini lebih tegas dalam menindak pelaku pembakaran hutan.
Khusus di Riau, sepanjang 2016 saja sudah ada 64 perkara yang ditangani kepolisian bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dari 64 perkara itu, saat ini sudah ada 84 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Sayangnya, ia enggan merinci siapa saja pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Sebagian besar dari masyarakat," ungkapnya.
Sulit dijangkau
Sutopo bilang, menurunnya jumlah titik api di Indonesia pada tahun ini dipicu oleh dua faktor.
Yakni, upaya pemerintah dalam mengatasi kasus pembakaran hutan sudah lebih optimal.
"Upaya pemerintah sudah jauh lebih keras dari sebelumnya," katanya.