News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hanura Sebut Pengawasan Akan Menurun Jika Anggaran DPR Dipotong

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dadang Rusdiana

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerbitkan instruksi presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang penghematan anggaran Kementerian dan Lembaga.

Namun, anggaran tiga lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat tidak dipotong.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana mengatakan lembaga-lembaga negara memang harus didorong untuk mandiri.

"Mereka diberi slot anggaran kemudian pemerintah tidak terlalu mengintervensi lebih jauh," kata Dadang di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Dadang mengingatkan DPR bertugas mengawasi pemerintah.

Bila anggaran DPR disandera pemerintah melalui pengurangan anggaran, kata Dadang, hal itu patut dipertanyakan.

"DPR kan anggarannya dipotong, nanti tugas pengawasannya akan menurun," imbuhnya.

Ia mengatakan DPR dan BPK punya kemandirian dalam kelembagaan dan keuangan. Sehingga DPR tidak diatur oleh menteri keuangan.

Namun, berdasarkan azaz kepatutan yang disetujui DPR dan Presiden.

"Asal DPR dapat kinerja yang lebih baik asal DPR bisa menunjukan disiplin, produktivitasnya dipertahankan saya kira tidak masalah," katanya.

"Tapi kalau DPR leha-leha kerjanya saya protes, jadi ini pertaruhan kualitas kinerja DPR," tambah Anggota Komisi X DPR itu

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menerbitkan instruksi presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang penghematan anggaran Kementerian dan Lembaga.

Ada 87 kementerian dan lembaga yang tercantum dalam Inpres tersebut per tanggal 26 Agustus 2016 tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini