News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala BIN

Budi Gunawan Paparkan Ancaman Strategis Nasional Dihadapan Komisi I DPR RI

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolri Komjen (Pol) Budi Gunawan meminta penyampaian misi dilakukan secara terbuka. Hal itu disampaikan Jenderal Bintang Tiga itu saat uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala BIN di ruang rapat Komisi I DPR dimulai.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (BG) memaparkan ancaman keamanan saat menyampaikan visi sebagai calon Kepala BIN.

Ia mengingatkan ancaman terhadap keamanan semakin kompleks.

"Semakin tradisional bersifat asimetris dan tidak berpola," kata Budi Gunawan dihadapan Anggota Komisi I DPR, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Budi Gunawan mengatakan ancaman geo strategi mencakup skala global dengan ketegangan di berbagai wilayah akibat ekonomi.

Terutama antara AS dan sekutu, Rusia dengan sekutu seperti terjadi di kawasan Laut Cina Selatan.

"Di Tiongkok, ketegangan di semenanjung korea, gejolak di Turki, konflik berkepanjangan di kawasan timur tengah dan Amerika Selatan," kata Budi Gunawan.

Selain itu, Budi mengingatkan hegemoni secara ekonomi harus diwaspadai dan dilakukan melalui forum kerjasama ekonomi.

Ia juga menyampaikan persaingan global dalam bidang politik, pertahanan, dan keamanan juga terjadi dalam bentuk ancaman perang proxy.

Sementara perkembangan teknologi informasi membuat penggunaan internet dan smartphone meningkat sehingga menimbulkan ancaman infiltrasi melalui dunia maya dan telekomunikasi dan informasi atau cyber war'

Kemudian potensi yang juga perlu terus diwaspadai, perkembangan aliran ekstrim karena radikalisme, terorisme, dan fundamentalisme yang semakin meningkat.

"Dengan provokasi dan inflitrasi dari luar ke dalam negeri seperti ISIS dan jaringan teroris Santoso," katanya.

Adapula kelompok separatis ‎yang ingin memisahkan diri seperti Aceh dan Papua.
Sedangkan, kelompok kriminal bersenjata baik luar maupun dalam negeri dapat mengancam keamanan WNI.

"Seperti WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina. Perkembangan aliran ekstrim kita juga terus meningkat dengan berbagai paham antipancasila serta komunisme," ungkapnya.

Ancaman lainnya, kata Budi Gunawan, sengketa di area perbatasan. Kemudian, pelaksanaan Pilkada serentak 2017-2018 dan pemilu legislasi 2019.

Ada pula potensi konflik sosial dan intoleransi, kejahatan yang teroganisir serta kondisi ekonomi yang masih rentan.

"Apalagi diberlakukannyua MEA, dan fluktuasi nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur dan kurangnya pasokan kebutuhan pokok," ujarnya.

Karena itu, Budi menyatakan dirinya akan melakukan program optimalisasi menuju BKN yang semakin profesional, objektif dan berintegritas (PROBIN)‎.

"Untuk meningkatkan peran dan kemampuan bin agar mampu menghadapi ancaman nasional serta mendukung kebijakan pemerintah," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini