“Kamu mau tahu kartu saya? Sekarang jalan dengan perut!” Perintah sang instruktur.
Tidak jauh memang, hanya sekitar 25 m. Terlihat mudah juga. Tapi nyatanya sudah 5 menit berlalu ketiga pesakitan belum juga berhasil menuntaskan 1 m.
“Ampun pelatih, saya berjanji tidak akan mengulangi lagi, ampun…” rintih salah satu siswa.
Ternyata hukuman ini malah lebih berat ketimbang pukulan dan tendangan. Setengah jam berlalu dan mereka pun belum menyelesaikan barang 10 m saja.
Menurut AKBP Untung Sangaji, salah satu instruktur di Pusdikpolair, hukuman model seperti inilah yang mau dikedepankan, bukan sekedar pukulan dan tendangan.
“Dengan hukuman ini diharapkan mereka lebih bisa berpikir apa yang harus mereka perbaiki, dan ini efektif, ujarnya.
PENULIS: Remigius Septian