TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI Irman Gusman ditetapkan tersangka oleh KPK dalam dugaan suap kasus impor gula.
Menyandang status tersangka, kini Badan Kehormatan (BK) DPD RI mulai memproses penggantian Irman Gusman.
Berdasarkan Tata Tertib DPD Pasal 52 ayat 3, Ketua dan atau Wakil Ketua DPD yang berstatus tersangka akan diberhentikan.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD AM Fatwa menyatakan sejatinya dia berharap Irman mengundurkan diri terlebih dahulu. Bila tidak mengundurkan diri, Irman akan diberhentikan secara tidak hormat.
Lalu siapa calon Ketua DPD RI pengganti Irman Gusman?
Tribunnews.com memetakan calon Ketua DPD RI dari kalangan perempuan, generasi muda dan tokoh senior.
Termasuk seberapa besar pengaruh calon pimpinan DPD RI di internal DPD sebab pemilihan dilakukan oleh seluruh anggota DPD RI yang berjumlah 136 orang dari 34 provinsi di Indonesia.
Berikut beberapa kandidat calon Ketua DPD RI seperti informasi yang diperoleh Tribunnews.com hari ini.
1. GKR Hemas
Wakil Ketua DPD RI, Ratu Hemas
Gusti Kanjeng Ratu Hemas sering disapa GKR Hemas lahir di Jakarta, 31 Oktober 1952 merupakan permaisuri dari Sri Sultan Hamengkubuwana X, yaitu raja Kasultanan Yogyakarta sejak tahun 1989 dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1998. GKR Hemas sudah dua kali terpilih sebagai anggota DPD RI dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI dua periode 2009-2014 dan 2014-2019. Mewakili kalangan perempuan, dia disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon ketua DPD RI.
2. AM Fatwa
Ketua Badan Kehormatan DPD AM Fatwa mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (17/9/2016). Kedatangan AM Fatwa untuk menkonfirmasi dugaan tertangkapnya Ketua DPD Irman Gusman dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) penyidik KPK pada Sabtu dinihari. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Andi Mappetahang Fatwa atau AM. Fatwa lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 12 Februari 1939. Dia dikenal aktivis yang menjadi ikon perlawanan dan sikap kritis terhadap rezim otoriter Orde Lama dan Orde Baru. Itulah sebabnya sejak muda ia sudah mengalami teror dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh intel-intel kedua rezim otoriter tersebut, hingga keluar masuk rumah sakit dan penjara.
Dua periode menjabat anggota DPD RI setelah sebelumnya pernah menjabat anggota DPR RI dan wakil ketua MPR RI. Saat pemilihan pimpinan DPD RI, AM Fatwa ikut mencalonkan namun dikalahkan Irman Gusman. Dia adalah politisi senior dan salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN). Dari kalangan senior nama AM Fatwa muncul sebagai kandidat ketua DPD RI.
3. Oesman Sapta
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta
Oesman Sapta Odang lahir di Sukadana, Kalimantan Barat, 18 Agustus 1950, adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR RI periode 1999-2004 dan terpilih lagi sebagai wakil ketua lembaga tinggi negara tersebut dari kelompok DPD-RI untuk periode 2014-2019. Saat pemilihan ketua DPD RI, dia ikut mencalonkan namun dikalahkan oleh Irman Gusman. Oesman disebut-sebut ingin lagi mencalonkan sebagai ketua DPD RI.
4. Farouk Muhammmad
Wakil Ketua DPD RI, Farouk Muhammad.
Prof. Dr. Farouk Muhammad lahir di Bima NTB 17 Oktober 1949 adalah wakil ketua DPD RI periode 2014 - 2019 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat. Karirnya di kepolisian tergolong bagus. Dia pernah menjabat Kapolda Maluku (2001-2002), Kapolda NTB (2001), Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta (2002-2006). Dia disebut-sebut akan mencalonkan ketua DPD RI.
5. Nono Sampono
Anggota DPD RI Dapil Maluku, Nono Sampono.
Letnan Jenderal TNI Mar (Purn) Nono Sampono lahir di Bangkalan, Madura, 1 Maret 1953 adalah seorang tokoh militer Indonesia. Pernah menjabat Komandan Paspampres dan juga mantan Kepala Basarnas Indonesia. Periode ini dia terpilih jadi anggota DPD RI dari daerah pemilihan Maluku.