TRIBUNNEWS.COM – Hampir setiap orang memikirkan metode yang paling baik untuk fasih berbahasa asing, terutama Inggris.
Apalagi di era globalisasi sekarang ini yang membuka pasar tenaga kerja profesional asing. Praktis, kemampuan berbahasa Inggris sudah masuk kurikulum pendidikan formal di semua tingkatan.
Hanya, apakah itu cukup?
Di sekolah, metode pembelajaran bahasa inggris bertumpu pada kemampuan gramatika. Siswa dididik sekedar mengingat semua aturan main menulis yang sesuai kaidah bahasa Inggris. Level kemampuan siswa diukur lewat ujian.
“Saya ga pede kalau interview kerja pakai bahasa Inggris. Padahal waktu sekolah pelajaran bahasa Inggris selalu bagus nilainya”, tutur Ihwan karyawan perusahaan minyak sawit saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (15/9/2016).
Ratna Diah dari Center for Languange and Culture Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menilai sulitnya fasih berbahasa Inggris karena tak dipraktikan dalam keseharian.
Lebih efektif lagi, sambung dia, bila praktik langsung di negara yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
Tantangannya disini adalah tidak semua kita mempunyai waktu yang cukup untuk tinggal dalam waktu tertentu di luar negeri, apalagi jika membayangkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti suatu program yang tujuannya menguasai bahasa Inggris.
Meski begitu itu bukan satu-satunya jalan. Siapapun tetap bisa kok cas cis cus berbahasa Inggris tanpa harus keluar negeri.
Langkah pertama adalah percaya diri dulu. Tak usah sungkan berkomunikasi dengan bahasa Inggris meski masih terbata-bata. Apalagi ditambah bumbu malu. Akibatnya, jadi jauh mahir berbahasa Inggris.
Ajay G Mulani selaku Direktur dari English Talk mengatakan situasi kehilangan kepercayaan diri berkomunikasi bahasa inggris merupakan momok yang dihadapi hampir semua orang.
“Padahal, berlatih bicara minimal 30 menit sehari dalam tempo 3 bulan, seseorang dipercaya akan mahir berbicara bahasa Inggris,“ jelasnya kepada Tribunnews.com, Jumat (13/09/2016).
Dia mencontohkan strategi yang dilakukan di English Talk yang lebih menekankan pada latihan dan diskusi dengan tema yang berkaitan terhadap peserta kursus.
”Biasanya kami bicarakan isu-isu tertentu seputaran pekerjaan bila peserta didiknya adalah pekerja kantoran,” tuturnya.
Lebih jauh lagi Ajay menegaskan resep sukses mahir berbahasa Inggris ada pada metode pembelajaran yang mengedepankan latihan dibanding tatap muka di kelas.
Oleh karena itu mana yang lebih penting, fasih ngomong atau nulis bahasa inggris? Harus keluar negeri atau cukup di Indonesia? Semua keputusan kembali kepada anda.
Penulis: Elgawati/Editor: Fajar Anjungroso