News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Suap Impor Gula

KPK Tahan Jaksa Farizal Terkait Suap Rp 365 Juta Sidang Gula Impor

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jaksa Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Farizal ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai jalani pemeriksaan sebagai tersangka, Senin (26/9/2016).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Farizal akhirnya ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penahanan tersebut dilakukan usai Farizal menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.

Farizal saat digelandang ke mobil tahanan sudah mengenakan rompi oranye tahanan KPK.

Ketika dikonfirmasi wartawan, Farizal memilih bungkam.

Farizal sesaat terlihat sempat tersenyum sebelum masuk ke mobil tahanan.

Kuasa hukum Farizal, MF Gunawan juga enggan mengomentari terkait penahanan kliennya tersebut.

Menurut Gunawan, pihaknya akan fokus untuk memberikan pembelaan yang terbaik kepada Farizal.

"Kita nggak komen terhadap kasusnya dulu. Kita akan rapatkan dulu sampai matang, kita akan siapkan pembelaan yang efektif terhadap kasusnya Pak Riizal," kata Gunawan di KPK, Jakarta, Senin (26/9/2016).

Farizal akan ditahan di Rutan Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan.
Penahanan tersebut untuk kepentingan penyidikan.

"Ditahan untuk 20 hari pertama untuk kepentingan penyidikan," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha.

Farizal ditetapkan sebagai tersangka suap penjualan gula tanpa label SNI di Pengadilan Negeri Padang.

Dia menerima suap Rp 365 juta dari Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto yang menjadi terdakwa.

Suap tersebut diduga untuk membantu Xaveriandy.

Karena, selama persidangan, Farizal membantu terdakwa Xaveriandy membuat eksepsi dan mengatur saksi-saksi meringankan.

Xaveriandy ditangkap usai menyerahkan suap Rp 100 juta kepada Ketua DPD RI Irman Gusman.

Uang tersebut untuk mendapatkan rekomendasi distribusi gula impor di Sumatera Barat dari Badan Urusan Logistik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini