Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Demokrat Ruhut Sitompul tetap mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta.
Meskipun, Demokrat mengusung pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni.
Ia pun menilai Demokrat tidak akan memecatnya.
Sebab, hal itu akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu.
"Ini semua bentuk dari pada ketakutan dan kalau aku mereka berani pecat ya partainya akan karam kalau Ahok menang," kata Ruhut ketika dihubungi, Rabu (28/9/2016).
Ia mencontohkan saat Demokrat mendukung pasangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014.
Ruhut tetap mendukung Joko Widodo yang akhirnya terpilih sebagai Presiden ke-7 RI.
Ruhut mengaku dirinya tidak dipecat melainkan diberi posisi di DPP Demokrat
"SBY lihat kehebatan aku setelah aku dibilang minta aku dipecat, tapi malah aku jadi Polhukam partai," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Ia kembali mencontohkan saat dicopot sebagai koordinator juru bicara Demokrat.
Posisi itu kemudian dipegang langsung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Artinya enggak ada yang mampu sebagai juru bicara selain Ruhut Sitompul. Jadi Pak SBY, bapak demokrasi yang lain beda dengan yang lain-lain ini yang ingin saya mundur," tuturnya.
Sebelumnya, Ibas memberikan pernyataan mengenai sikap kader yang mendukung calon selain Agus-Sylvi.
Ibas berpendapat wajar saja kader berpendapat lain jika keputusan politik belum diambil internal partai.
"Tetapi ketika keputusan berjenjang, akuntabel, transparan sudah diambil, maka sejak itulah semua kader harus berjuang bersama, bersatu untuk mensukseskan keputusan tersebut, begitulah etika politiknya," katanya.
Namun demikian, Ibas mempersilahkan kader yang berbeda pandangan mengambil sikap tegas untuk mengundurkan diri atau menempuh jalan lain.
"Namun, saya yakin kecintaan saudara Ruhut yang telah berjuang dan menjadi bagian dalam membesarkan Partai Demokrat tidak pernah pudar pada partai yang disayanginya," kata Ibas.