Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak lama setelah dibuka pimpinan DPD RI, Farouk Muhammad, sidang paripurna luar biasa berlangsung panas.
Perdebatan sengit terjadi antar anggota DPD terkait mekanisme pemilihan pimpinan dari wilayah barat.
Hujan interupsi terjadi dimana para anggota DPD silang pendapat terkait pemilihan pimpinan wilayah barat.
Ada pihak yang menghendaki agar pemilihan dilakukan dengan cara dilingkari.
Ada juga pihak yang ingin pemilihan dilakukan dengan menulis nama.
Anggota DPD asal Bali, Gede Pasek Suardika misalnya, ia menghendaki agar pemilihan dilakukan dengan cara dilingkari.
Dirinya berpendapat bahwa jika ditulis tangan akan memungkinkan diketahui pilihan anggota untuk pimpinan wilayah barat tersebut.
"Sebaiknya pemilihan dilakukan dengan dilingkari saja, karena kalau ditulis nama maka mudah ketahuan tulisan siapa dengan memilih siapa," ujar Pasek.
Sementara itu, senator asal Sulawesi Utara, Benny Ramdhani menillai tidak ada yang salah dengan pemilihan dilakukan dengan menuliskan nama yang dikehendaki.
Menurutnya menulis nama tidak diharamkan dan diperbolehkan.
"Menurut saya tidak masalah jika harus ditulis tangan pemilihannya. Jadi kalau memang disepakati untuk tulis tangan ya silakan saja," ujar Benny Ramdhani.