Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sentuhan pertama begitu menggoda. Senyum Cristina Elena Marinescu mengembang kali pertama dalam hidupnya memegang angklung.
Cristina begitu antusias ketika alat musik dari bambu khas Jawa Barat mengeluarkan nada. Permainan angklung yang dimainkan secara ritmis oleh anak-anak dan orang dewasa dari Saung Udjo membuatnya semakin penasaran dengan angklung di tangannya.
Pertunjukan lagu-lagu daerah asal Indonesia, kontemporer dunia, hingga musik klasik mereka mainkan secara profesional. Perpaduan angklung dan alat musik modern dalam satu orkestra ternyata melahirkan harmoni yang begitu memukau.
Sebanyak sembilan diplomat asing bergabung dengan 35 diplomat Indonesia mengikuti pelatihan internasional Sekolah Staf Dinas Luar Negeri ke-13 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia berkunjung ke Saung Angklung Udjo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2016). DOKUMENTASI KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
"Alat musik yang sangat unik dan luar biasa permainannya. Saya juga dapat mencoba bermain angklung bersama-sama. Sangat menarik dan ini adalah diplomasi angklung," begitu kesan Cristina.
Cristina satu dari sembilan diplomat asing yang tergabung dalam pelatihan internasional Sekolah Staf Dinas Luar Negeri ke-13 Kementerian Luar Negeri RI.
Ia satu dari sekian peserta yang begitu tersihir dengan pertunjukan angklung saat berkunjung ke Saung Angklung Udjo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2016).
Anuar Adilbekov, diplomat asal Kazakhstan dan Wilberforce Mzwandile dari Afrika Selatan, mengamini pendapat rekannya asal Rumania itu.
Diplomat Indonesia Enjay Diana sedang mengenalkan cara membuat gulai ikan kepada diplomat asing asal Moldova. Sebanyak sembilan diplomat asing bergabung dengan 35 diplomat Indonesia mengikuti pelatihan internasional Sekolah Staf Dinas Luar Negeri ke-13 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia berkunjung ke Saung Angklung Udjo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2016). DOKUMENTASI KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
"Saya sangat senang memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan ini untuk lebih mengenal Indonesia, termasuk budayanya," Adilbekov menimpali.
Para diplomat asing ini bergabung dengan 35 diplomat Indonesia lainnya dalam pelatihan Sesdilu ke-13 yang diselenggarakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri RI.
Mereka berasal dari Afrika Selatan, Brunei Darussalam, Kazakhstan, Kenya, Moldova, Pakistan, Rumania, Singapura, dan Sri Lanka.
Direktur Sesdilu Dr. Nana Yuliana mengatakan pelatihan selama 10 sampai 17 Oktober 2016 ini bertujuan lebih menjalin kerja sama dan persahabatan dalam menciptakan budaya perdamaian antara diplomat Indonesia dengan mitranya dari berbagai negara.
Para peserta, khususnya diplomat asing tak hanya diperkenalkan dengan kebijakan luar negeri Indonesia, sistem politik dan perannya di forum regional dan internasional, tapi juga keanekaragaman budaya Indonesia, termasuk angklung.
Sebanyak sembilan diplomat asing bergabung dengan 35 diplomat Indonesia mengikuti pelatihan internasional Sekolah Staf Dinas Luar Negeri ke-13 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia berkunjung ke Saung Angklung Udjo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2016). DOKUMENTASI KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
"Selain angklung, mereka juga diperkenalkan cara membuat batik dan memasak masakan Indonesia, seperti asinan Jakarta, gulai ikan, sate maranggi dan kue lumpur," kata Nana dalam keterangannya kepada Tribunnews.com.
Para diplomat asing juga disuguhi demonstrasi wayang golek, tari topeng, angklung mini, arumba, angklung massal nusantara, bermain angklung bersama.