Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Otoda Sukses Mandiri Abadi (Osma) Grup Hartoyo membantah menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hartoyo mengatakan dirinya berada di Jakarta dan tidak menghindar dari KPK.
Namanya mencuat setelah KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kebumen, Jawa Tengah.
Ia diduga terkait suap ijon proyek-proyek di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemkab Kebumen yang didanai dari APBD Perubahan 2016.
"Lho saya baru dipanggil hari ini kok. Saya tidak buron," kata Hartoyo di KPK, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Hartoyo menegaskan dirinya selama ini berada di Jakarta.
Ketika ditanya mengenai kasus tersebut, Hartoyo enggan menjawab pertanyaan wartawan.
"Nanti ya," kata dia.
Sebelumnya, KPK meminta agar Hartoyo segara menyerahkan diri secepatnya untuk dimintai keterangannya.
Hartoyo diduga sebagai penyandang dana Rp 70 juta untuk menyuap Ketua Komisi A DPRD Kebumen Yudi Tri Hartanto dan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebumen Sigit Widodo.
Keberadaan PT Otoda juga sulit dilacak lantaran website perusahaan tersebut di www.osmaperaga.com masih dalam tahap perbaikan sehingga tidak bisa diakses.
Wakil Ketua KPK La Ode Muhamad Syarif mengatakan pihaknya tidak serta merta bisa menetapkan Hartoyo sebagai tersangka lantaran tidak tertangkap tangan.
"Dia kan masih buron. Karena masih buron jadi nggak bisa statusnya tertangkap tangan kan. Jadi yang di tangkap perantaranya. Itu yang sedang kita cari," kata Wakil Ketua KPK La Ode Muhamad Syarif di Jakarta.
Hartoyo hari ini akan dimintai keterangannya untuk tersangka Ketua Komisi A DPRD Kebumen Yudi Tri Hartanto.