Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan dalam akun twitternya @SBYudhoyono bahwa saat aktivis Munir meninggal, dirinya masih seorang calon presiden.
"Ketika aktivis HAM Munir meninggal,saya msh berstatus sbg Capres. 3 minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya *SBY*," cuit SBY pada Minggu (23/10/2016) malam.
Hal itu dikatakan oleh SBY seakan ingin mengingatkan kembali atas waktu meninggalnya aktivis tersebut pada 7 September 2004 saat Munir melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam.
Dia juga menjelaskan kurang dari satu minggu usai pertemuan dirinya dengan Suciwati, pemerintah langsung memberangkatkan penyidik polri menuju Belanda.
Cuit SBY yang diposting langsung olehnya sekaligus memberi tanggapan atas beredarnya pembicaraan mengenai hasil Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir.
Ketua Umum Partai Demokrat itu juga menyampaikan akan memberikan penjelasan terkait hasil TPF Munir dalam dua sampai tiga hari ke depan agar masyarakat dapat mengerti duduk persoalannya.
"Aktivitas pemerintah & penegak hukum selanjutnya, segera kami sampaikan kpd publik. Saya ingin publik tahu duduk persoalan yg benar *SBY*," tulis dia.
"Penjelasan yg akan kami sampaikan dlm 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran. *SBY*," jelas SBY.