TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Nonaktif Gorontalo, Rusli Habibi, mengucapkan permintaan maaf kepada Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
"Saya meminta maaf, Pak Menteri jika selama 4 tahun 9 bulan ini terlalu banyak kesalahan yang saya perbuat dan kepada masyarakat Gorontalo khususnya, saya juga meminta maaf," kata Rulis saat memberikan sambutan di acara pelantikan pelaksana tugas (Plt) Gubernur Gorontalo di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Rusli mengatakan bahwa selama ini sudah berjuang untuk membangun Provinsi Gorontalo, namun masih terkendala karena bantuan dana sebesar Rp 96 miliyar harus ditunda oleh pemerintah pusat.
Sehingga, saat ini banyak proyek yang harus ditunda termasuk pembayaran ke pihak ketiga dan juga bantuan khusus kepada kabupaten/kota serta berharap dapat direalisasikan pada 2017 mendatang.
Mengenai pelaksanaan pilkada serentak 2017, Rusli menjabarkan bahwa selama tahapan berlangsung semua berjalan secara lancar termasuk penetapan tiga pasangan calon yang ada.
Rusli menjelaskan bahwa pemerintah Provinsi Gorontalo sudah sangat siap untuk menjemput pelaksana tugas yaitu Dirjen Dukcapil, Zuhdan Arif Fakrullah untuk meneruskan kepemimpinan.
"Seluruh jajaran kami di Gorontalo sudah siap untuk dipimpin oleh pelaksana tugas dan kami yakin dapat meneruskan program-program yang sudah direncanakan," jelas Rusli.