News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Khawatir Ditunggangi, Ketua Umum PBNU Melarang Elemen NU Ikut Demo 4 November

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berbicara saat Pengukuhan Pengurus Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) periode 2016-2021 di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (23/9/2016). Pengukuhan dan rapat kerja pengurus Sarbumusi ini mengambil tema 'Reposisi Gerakan Konfederasi Sarbumusi NU Dalam Politik Perburuhan Nasional dan Internasional.' TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KETUA UMUM Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengaku khawatir aksi unjuk rasa 4 November 2016 ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab.

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya tanggal 14 Oktober 2016.

"Yang saya khawatirkan ditunggangi pihak ketiga yang kepentingannya lebih besar daripada sekedar kepentingan Pilgub," kata Said di kantor PBNU.

Menurut dia, kekhawatiran tersebut bukan hanya persoalan pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saja yang diduga menghina umat Islam lewat pernyataannya tentang surat Al Maidah ayat 51.

Namun, jauh lebih besar agendanya seperti upaya makar terhadap pemerintahan saat ini.

"Curiga khawatir boleh mas,kalau demo itu targetnya bukan hanya masalah Pilgub tapi jauh lebih besar dari itu. Nanti bisa seperti Syria, Irak, Afghanistan. Na'udzubillah kan, jangan sampai," ujarnya.

Maka dari itu, Said melarang elemen Nahdlatul Ulama untuk ikut turun demo dengan membawa atribut NU pada 4 November 2016.

Ditegaskannya, apabila ada yang ingin ikut unjuk rasa maka jangan membawa atribut NU.

"Tidak ada (ikut demo), saya larang," katanya.

Ia mengatakan aksi unjuk rasa pekan depan yang mengatasnamakan 'Aksi Bela Islam II' bisa mengancam stabilitas nasional jika menimbulkan kerusuhan atau kerusakan. Padahal hal tersebut sudah jelas dilarang agama.

"Kalau demonya bermartabat, damai saja ya itu merupakan dinamika negara berdemokrasi dan tidak dilarang," katanya.

"Tapi kalau demonya sampai menimbulkan kerusakan, itu yang tidak boleh dan agama melarang," tambah dia.(Tribunnews/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini