Laporan wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur Jakarta Sandiaga Uno mewacanakan pembatasan mobil mewah di Jakarta selama dua tahun apabila terpilih dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
Program tersebut digagas untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Ketika ditanya wartawan, Sandiaga mengaku tidak memiliki mobil yang tergolong mewah.
Apabila didepresiasi (disusutkan), semua kendaraan miliknya tidak ada yang berharga di atas Rp 300 juta.
"Saya punya mobil empat, setelah didepresiasi, semuanya dibawah Rp 300 juta. Nissan X-trail 300 juta, nissan Livina Rp 238 juta, nissan el grand punya kantor. Lalu mobil istri saya yang jeep yang sudah 10 tahun itu nilainya dibawah Rp 300 juta," ujar Sandiaga saat berkampanye di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (1/11/2016).
Sandi mengaku dirinya bukan orang yang mengidentifikasi kekayaan melalui kepemilikan mobil.
Oleh karenanya ia tidak tertarik untuk mengkoleksi mobil mewah.
"Engga lah, saya mungkin pengusaha yang langka. Saya engga terlalu identifikasi kekayaan itu dengan mobil. Yang penting nyaman. Kesuksesan bukan dilihat dari mobil," paparnya.
Sementara itu terkait rencana program moratorium mobil mewah apabila terpilih sebagai wakil gubernur Jakarta, Sandiaga mengaku sedang mengkaji penerapan teknisnya.
Termasuk klasifikasi mobil mewah yang dimaksud.
"Mobil mewah itu kita lihat dari CC nya, dari harganya banyak mobil yang harganya di atas satu milyar," pungkas Sandiaga.(*)