TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah peristiwa buruk yang mengatasnamakan Islam beberapa tahun terakhir tak dipungkiri menimbulkan berbagai pandangan.
Ada yang bersikap rasional, ada pula yang kemudian merasa curiga dan was-was dengan mencurigai kegiatan beberapa kelompok muslim.
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa Al Quran dan pencintanya tak perlu dicurigai dan diawasi sebagai kelompok radikal.
Hal itu ia sampaikan di tengah ribuan Komunitas One Day One Juz yang berkumpul di Stadion Patriot Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (13/11/2016).
Diungkapkan, di tengah berbagai masalah yang ada, ummat Islam tetap bisa berkreasi dalam meningkatkan perannya di Indonesia.
"Ummat Islam tak pernah kehilangan perannya di Indonesia," ujarnya.
Disebut, Komunitas One Day One Juz telah memberi kontribusi yang positif tidak hanya kepada bangsa dan negara namun juga pada dunia.
"Memberi kontribusi bagaimana mencintai Al Quran. Dengan mencintai Al Quran maka ummat bisa dekat dengan Al Quran," ucapnya.
Penggunaan nama komunitas yang memakai bahasa Inggris menurut Hidayat Nur Wahid juga menjadi bukti ummat Islam adalah ummat yang terbuka.
"Islam mengajarkan keterbukaan dan mendorong kita untuk belajar dari manapun," paparnya.
Menurutnya justru komunitas seperti One Day One Juz ini bisa berkomunikasi dengan siapa saja.
Dipaparkan HIdayat bahwa Al Quran mengajarkan ummat Islam untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Al Quran tidak mengajarkan kita menjadi ateis, radikalis, dan teroris," ujarnya.
Hidayat Nur Wahid menyesalkan bila ada orang menistakan dan mengolok-olok Al Quran.
"Al Quran mencetak manusia yang utama," ujarnya.
Diungkapkan, dengan memegang Al Quran maka bangsa Indonesia menang dalam perjuangan.
"Al Quran tidak mencetak manusia arogan dan takabur," ujarnya.
Untuk itu dengan adanya Komunitas One Day One Juz dan Olimpiade Al Quran maka para penista dan pengolok-olok Al Quran agar segera bertobat.
"Mudah-mudahkan penista dan pengolok-olok Al Quran bisa tercerahkan," ujarnya.
"Al Quran panduan bagi seluruh ummat manusia," tegasnya.(*)