Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Mabes Polri melakukan asistensi khusus terkait kejadian di wilayah hukum Polrestabes Semarang.
"Sudah dilakukan asistensi dari Mabes Polri di mana tim dari Itwasum Polri serta Divisi Propam Polri telah turun," kata Trunoyudo kepada awak media, Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Kesaksian Siswa Korban Selamat yang Ditembak Polisi di Semarang
Brigjen Trunoyudo menyampaikan bahwa tim asistensi telah diterjunkan untuk memastikan proses berjalan baik dan objektif.
Asistensi ini bertujuan untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mengungkap fakta dan kronologi kejadian secara komprehensif.
"Tentunya hasil daripada proses asistensi ini kita harapkan akan memberikan suatu kontribusi yang objektif. Saat ini kita masih menunggu hasilnya," tambahnya.
Polda Jawa Tengah juga telah mengkonfirmasi bahwa asistensi memerlukan waktu untuk memastikan setiap langkah sesuai prosedur.
"Pelaksanaan asistensi membutuhkan waktu. Kita minta rekan-rekan dan masyarakat untuk bersabar hingga hasil asistensi diumumkan," ucap Trunoyudo.
Kasus ini mendapat perhatian dari Mabes Polri, dengan harapan bahwa antara Divisi Propam dan Itwasum Polri akan menghasilkan penanganan yang transparan dan dapat memberikan informasi kepada publik.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Teman Korban Ungkap Mengenai Tawuran dan Gangster
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan peristiwa tawuran di Semarang Barat mengakibatkan satu korban meninggal dunia bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16).
Korban diketahui seorang pelajar SMKN 4 Semarang yang diduga ditembak oleh anggota Mapolrestabes Semarang.
"Pada Minggu dini hari kemarin, kami menangani atau menerima laporan setidaknya ada 3 peristiwa tawuran antar geng di Kota Semarang. Terjadi di titik Kecamatan Dayang Sari, di Semarang Utara, dan di Semarang Barat," ucap Irwan kepada wartawan, Senin (25/11/2024).
Tawuran itu mengakibatkan korban tewas.
Irwan menuturkan mereka dari 2 kelompok yang berbeda, geng Seroja dan geng Pojok Tanggul.