TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Antasari Azhar bakal menggelar syukuran besar-besaran atas pembebasan bersyarat yang kini diperolehnya pada 26 November nanti.
Antasari akan mengundang sejumlah tokoh nasional termasuk Wakil Presiden M Jusuf Kalla yang dianggapnya sebagai sahabat. Namun kata tidak dari Antasari untuk mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bagaimana reaksi kubu SBY mendengar nyanyian tak sedap dari Antasari?
Menurut Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin, pertemuan Antasari-SBY tidak perlu didorong-dorong. Apalagi kalau memang tak ada relevansinya.
"Relevansinya apa dulu? saya sudah ketemu beliau. Apa urgensinya. Kan tidak perlu kita dorong-dorong Pak Antasari cari SBY dan sebaliknya, tidak perlu kan," jelas Amir yang dulu pernah menjabat Menteri Hukum dan HAM era SBY ini.
Bagi Amir, jika Antasari hendak bersilaturahmi dengan SBY, dipersilakan.
"Kalau mau bersilaturahmi silakan saja. Tidak ada yang akan menghalangi kalau memang itu akan dilakukan," kata Amir Syamsuddin,
Antasari dalam wawancara usai mendapatkan pembebasan bersyarat, 10 November lalu mengatakan dirinya tak memikirkan untuk mengundang SBY.
"Jujur, saya terpikir aja nggak. Jadi, bagaimana saya mau ngundang SBY? Dulu aja saya masuk sel, say hello saja nggak," ujar Antasari ketika itu.
Antasari mengatakan, orang-orang yang diundangnya untuk acara tersebut adalah para sahabat sejati. Di antaranya, sejumlah senior di kejaksaan, senior di Kementerian Hukum dan HAM, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Mereka diundang lantaran dianggap sahabat sejati. Sebab, merekalah yang masih ingat dirinya di kala terpuruk di balik jeruji besi.
Khusus untuk JK, dianggap Antasari sebagai sahabat sejati. Saat Antasari mendekam di Lapas, JK beberapa kali membesuknya.
Lebih dari itu, Antasari mengaku kagum dengan JK. Sebab, dia tidak mempunyai rasa berat untuk menjadi saksi pernikahan dua anak dari seorang narapidana.
Sementara, SBY tidak pernah sekali pun membesuknya di Rutan maupun Lapas selama 7 tahun 6 bulan dirinya menjalani hukuman.
"Misalnya Pak JK kan pernah beberapa kali besuk saya, beliau datang. SBY enggak pernah sama sekali. Beliau waktu aktif, prihatin juga enggak. Semisal mengatakan, saya prihatin Ketua KPK masuk tahanan juga nggak ada juga," ucapnya.
Ia menegaskan, tak terbesit sedikitpun di benaknya untuk mengundang SBY dalam acara syukuran hari kebebasannya nanti.
"Tapi, kemungkinan besar saya akan mengundang Pak JK. Karena apa? Karena Pak JK sahabat sejati saya. Saya sudah sepakat dengan keluarga, bhwa orang yang saya ajak bicara tidak semua orang lagi. Tapi, orang yang benar-benar saya nilai sebagai sahabat sejati. Pak JK sudah beberapa kali besuk saya di dalam (penjara). Ketika saya terpuruk, muncullah dia. Itu lah sahabat sejati," tegas Antasari. (tribunnews/eri k/abdul qodir)