TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker) meraih dua penghargaan pada acara Anugerah Media Humas (AMH) 2016 yang diselenggarakan oleh Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) c.q Badan Koordinasi Hubungan Masayarakat (Bakohumas).
Dua penghargaan yang diraih Kemnaker adalah Profil Lembaga Humas Kementerian/ LPNK/ BUMN/ PTN Terbaik Ke-2 dan Laporan Tahunan Kinerja Humas Kementerian/ LPNK/ BUMN/ PTN Terbaik Ke-3.
Ajang ini digelar sebagai upaya membangun kesadaran dan memotivasi para pelaku humas pemerintah terhadap pentingnya media kehumasan dalam mendukung limplementasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik.
Penghargaan bergengsi di kalangan Humas pemerintah ini diterima langsung oleh Plt. Kabiro Humas Kemnaker, Helmiaty Basri, yang turut hadir pada acara puncak AMH 2016 di Harris Hotel & Convention Festival City Link Bandung, Jawa Barat (18/11).
“Kami sangat bangga dapat memperoleh penghargaan dari AMH. Tapi kami tidak mau berpuas diri, InsyaAllah penghargaan ini akan jadi pemacu Humas Kemnaker untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Helmiaty.
Sebelumnya, Helmiaty juga sempat menyampaikan komitmennya untuk mendorong Humas Kemnaker dalam mengimplementasikan Inpres No. 9 Tahun 2015.
Menurutnya, Inpres tersebut adalah amanat dari Presiden yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh kementerian dan lembaga.
“Jika bukan kita yang menginformasikan capaian pemerintah kepada masyarakat, lalu siapa lagi? Kalau kita harus publikasikan capaian kementerian lain ya tidak masalah, justru harus saling bantu, agar gaungnya semakin besar,” jelas Helmiaty.
Keluar dari Zona Konvensional
Acara puncak AMH 2016 terintegrasi dengan acara Temu Bakohumas dan Komunitas Tingkat Nasional 2016 yang mengangkat tema ‘Membangun Reputasi melalui Kerja Nyata Humas dan Komunitas Informasi’.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara sebagai pihak penyelenggara AMH 2016 menyampaikan bahwa humas pemerintah harus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi tentang kinerja pemerintah kepada publik.
"Reputasi Indonesia harus dideliver kepada masyakat di dalam negeri agar masyakat mengetahui kinerja pemerintah. Sedangkan ke luar negeri untuk mendatangkan investasi." Ujar Rudi.
Semakin mudahnya masyarakat untuk mengakses informasi mengenai kinerja pemerintah maka akan semakin besar pula kepercayaan yang akan diberikan oleh masyarakat kepada pemerintah.
Selain itu, humas pemerintah juga dituntut untuk mampu mengejar ritme perkembangan teknologi informasi yang membuat strategi kehumasan harus mendapat banyak modifikasi dan mau keluar dari zona konvensional.
“Tantangan kehumasan kedepan jauh lebih berat, disamping karena keterbatasan SDM dan pekembangan teknologi yang cukup pesat yang bergeser dari cetak, elektronik, dan sekarang ke online,” tutur Rudi.
Menurut data yang dihimpun dari laman situs resmi Kemenkominfo, pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta orang, sehingga Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Jumlah pengguna telepon pintar (smartphone) di Indonesia juga cukup besar, yaitu mencapai 71 juta orang.
Kondisi ini menunjukkan bahwa strategi kehumasan konvensional sudah tidak match dengan profil publik saat ini yang lebih berkiblat pada teknologi. Sehingga kini humas pemerintah harus berorientasi digital dan terus berinovasi dalam memproduksi konten-konten kehumasan.