Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan ada strategi baru untuk menghentikan aksi pembajakan dan penculikan di perairan Malaysia dan Filipina.
Strategi baru tersebut, kata Ryamizard, akan dibawa ke dalam pertemuan bersama Menteri Pertahanan Malaysia dan Pertahanan Filipina untuk mengamnkan jalur perairan tiga negara.
"Saya dalam pertemuan yang akan datang saya akan fokuskan di dekat Tawau ke Sabah," ujar Ryamizard Ryacudu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Ryamizard mengatakan, selama ini aparat kewalahan mengawasi perairan yang luas tersebut.
Sehingga, diperlukan langkah lain agar mampu menghentikan aksi tersebut.
"Di perairan itu kan ada rumah-rumah kumuh tuh, nah itu bisa bersembunyi di situ. Nah cegat saja di situ," kata Ryamizard Ryacudu.
Jika informasi intelijen mengonfirmasi adanya aktivitas kelompok perompak yang disinyalir kelompok Abu Sayyaf, Ryamizard Ryacudu menegaskan kemungkinan bisa dilakukan operasi di kawasan tersebut.
"Ya kalau ada kenapa enggak? kalau teroris. ya serbu saja," ucap Ryamizard Ryacudu.
Namun, Ryamizard Ryacudu mengatakan dirinya menunda pertemuan yang awalnya diselenggarakan hari ini lantaran adanya rencana aksi demonstrasi 25 November dan 2 Desember.
"Masak saya pergi-pergi terus. Setelah enggak ada demo besar-besaran segala macam baru saya pergi. Masih ada ribut-ribut terus saya pergi itu enggak bagus lah ya," kata Ryamizard Ryacudu.