TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat tampil sebagai tamu khusus di acara bincang Rosi dengan presenter Rosiana Silalahi di Kompas TV Senin (28/11/2016) malam ini, Prabowo mendapat pertanyaan tajam dari presenter Rosiana Silalahi: apakah siap dia maju lagi di Pemilihan Presiden/Pilpres 2019?
Menanggapi pertanyaan itu, Prabowo menyatakan, sepenuhnya bergantung pada konteks politik menjelang 2019 nanti.
"Kondisi politik pada saat itu apakah dukungan masih kuat terhadap saya, kemudian partai saya bagaimana. Ini kan proses demokrasi, saya akan lihat pada saatnya," kata dia.
"Kalau saya merasa dukungan pada saya kuat, dan saya seandainya mendapat mandat dari rakyat, (saya akan bertanya pada diri sendiri) mampu nggak saya berbuat yang terbaik pada rakyat, kalau saya mampu insyaallah saya akan berbuat untuk itu," lanjutnya.
Rosi lalu melanjutkan dengan pancingan untuk mempertajam pertanyaan ini dengan pernyataanm saat Presiden Jokowi menemuinya di kediaman Hambalang, Jokowi sudah memnberi sinyal kepada Prabowo, bahwa mungkin keduanya kelak akan bertemu lagi di Pilpres 2019.
Prabowo menjawab, itu sinyal untuk berani maju. Saya rasa orang yang siap maju, itu keberanian.
"Berkeliling bertemu dengan semua orang. Alhamdulillah, hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik. Orang sepertinya tidak percaya ya? Di negara negara yang demokrasinya sudah lebih hebat dari kita ternyata susah lho, mereka saling bersaing tapi tetap bisa bersahabat baik," ungkapnya.
"Hubungan saya dengan Pak Jokowi sekarang tetap baik, hubungan saya dengan menteri-menteri di kabinet Pak Jokowi juga tetap baik. Jadi kita bisa cari solusi bersama. Itulah di Republik ini. Siapa yang (merasa) mampu harus berani (maju)," lanjutnya.
Terlepas soal peluang dia maju lagi di Pilpres 2019, Prabowo menyatakan, banyak masalah kebangsaan yang harus diatasi bersama.
Secara internal di Gerindra, dia berusaha menanamkan nilai-nilai baik pada setiap kader Gerindra.
"Banyak hal yang harus kita ciptakan untuk kondisi yang baik. Saya terus berusaha membangun komunikasi, mendidik kader kader saya yang muda-muda untuk selalu berpegang pada nilai nilai yang baik, jangan terpengaruh pada pragmatisme, budaya tipu tipu, yang penuh rekayaasa. Saya ingin ada pemimpin muda yang ceria, yang berani," tandas Prabowo Subianto.