Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap pemerintah terus memperbaiki pola komunikasi dengan kalangan alim ulama. Pasalnya, para alim ulama memiliki peran strategis di dalam memperkuat keutuhan bangsa.
“Jika pemerintah bisa merangkul para kiai atau ulama maka negara kita juga akan solid dan kuat,” kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding melalui pesan singkat, Rabu (30/11/2016).
Karding mengatakan alim ulama menempati posisi penting dalam kehidupan umat Islam. Mereka merupakan panutan yang senantiasa didengar ucapannya dan ditaati petuahnya. Meninggalkan para alim ulama berarti meninggalkan suara rakyat.
“Suara kiai representasi suara umat. Apa yang menjadi perkataan kiai bagian dari perkataan umat,” ujar anggota Komisi III DPR itu.
Para ulama, kata Karding, harus dilibatkan dalam membahas persoalan-persoalan kebangsaan. Pemerintahan Jokowi bisa memilah dan ikut menganalisa ide dan gagasan dari para kiai untuk perbaikan bangsa.
“Jika memang tak baik silahkan dikritisi. Jika baik maka pemerintah harus menindaklanjuti ide itu,” kata Karding.
Menurut Karding, aksi 4 November menjadi pelajaran penting bagi pemerintah. Karding menyatakan sudah saatnya pemerintah bersedia mendengarkan ide-ide para kiai untuk meneguhkan pembangunan yang sudah baik. “Pemerintah tak hanya menjadikan ulama atau kiai sebagai pemadam kebakaran: baru dilibatkan saat sudah muncul gejolak sosial,” ujar Karding.
Selain itu, Karding berharap para ulama turut berperan mendidik umat, menjaga iklim demokrasi agar tetap sejuk. Karding berharap aksi super damai pada 2 Desember besok bisa berlangsung damai dan tertib.