TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengecam tindakan pembubaran kegiatan Natal di Bandung.
Menurutnya, hal tersebut sebuah fenomena egoisme agama yang tidak mengenal kemanusiaan.
"Kita mengecam tindakan barbar atas nama agama.Ini jelas tidak sesuai dengan praktek berketuhanan yang Maha Esa dari Pancasila," kata Eva melalui pesan singkat, Rabu (7/12/2016).
Eva menilai terdapat fenomena pembangkangan terhadap konstitusi dan ideologi sebab membangun argumentasi sendiri.
Meskipun tak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Anggota Komisi XI DPR itu menilai hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara belum menjadi panglima.
Ia juga melihat kultur budaya amat mengkhawatirkan karena perilaku mengabaikan konstitusi makin mengeras dan menjadi tontonan yang menakutkan.
"Menghimbau polisi untuk tegas menindak perilaku anarkis para kelompok intoleran. Stop mengorbankan kelompok minoritas atas kekerasan atas nama agama. Ini gejala buruk karena perang pada abad ini dipicu tindakan intoleransi yang berkembang menjadi radikalisme dan terorisme," ujarnya.
Diketahui, Selasa (6/12/2016) sore, massa Pembela Ahli Sunnah (PAS) membubarkan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung.
Massa PAS masuk ke ruang auditorium dan membubarkan jemaat yang sedang menyanyikan kidung di atas panggung.