TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Berita duka tentang jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU jenis C-130 dengan kode penerbangan A-1334 diterima sanak keluarga sang pilot Mayor Pnb Marlon Kawer, di Biak Numfor, Provinsi Papua, sepulang dari gereja.
"Sepulang dari gereja ada utusan dari AURI (TNI AU) yang memberi tahu berita duka tersebut," kata Olivia Kawer disertai isak tangis, seperti dikutip dari Antara di Jayapura, Minggu (18/12/2016).
Olivia Kawer merupakan adik bungsu dari sang pilot pesawat Hercules yang yang jatuh di sekitar Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu pagi.
Sebelum menerima informasi dari TNI AU, berita duka sudah terlebih dahulu diterima dari istri almarhum yang tinggal di Malang, Provinsi Jawa Timur.
Menurut Olivia, tidak ada tanda-tanda yang diisyaratkan almarhum yang merupakan ayah dua anak yang bermukim di Malang itu.
Mayor Pnb Marlon Kawer merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Raymond Hendrik Kawer dan Ester yang beralamat jalan Selat Makasar, Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Kini, proses evakuasi sedang berlangsung di lokasi jatuhnya pesawat Hercules itu.
Pesawat Hercules itu pada Minggu 18 Desember 2016 pukul 05.34 WIT bertolak dari Bandara baru Mozes Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Pesawat itu jatuh pada Pukul 06.05 Wit di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Selain sang pilot, 11 kru pesawat Hercules lainnya yakni Kapten J. Hotian F. Saragih (Penerbangan BR), Lettu Hanggo Fitradhi (Penerbangan II), Lettu Fajar Prayogo (Navigator I), Peltu Lukman Hakim (Juru radio udara).
Berikut, Peltu Suyata (Juru mesin udara I), Peltu Khusen (Juru mesin udara II), Serma Khodori (Juru mesin udara II), Peltu Agung (Load master II), Serma Fatoni (Load master I), Serda Suyanto (Extra Crew), dan Peltu Agung Tri (Load master I).
Sedangkan seorang penumpang pesawat Hercules itu dilaporkan juga merupakan anggota TNI.