News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tokoh Ditangkap

Soal Rencana Makar, Sekjen KSPI Ditanya Keterkaitan dengan Ratna Sarumpaet

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Sekjen KSPI), Muhamad Rusdi di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/12/2016)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di hadapan penyidik Subdit Kamneg Dit. Reskrimum Polda Metro Jaya, Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhamad Rusdi, mengungkap kaitannya dengan Ratna Sarumpaet, salah satu tersangka kasus makar dan permufakatan jahat.

Penyidik meminta keterangan Rusdi di Mapolda Metro Jaya, pada Senin (19/12/2016).

Diperiksa sekitar dua jam, dia menjawab sebanyak 14 pertanyaan yang dilayangkan.

"Ada 14 pertanyaan yang ditanyakan ternyata seputar kaitannya dengan Ibu Ratna Sarumpaet. Ditanya sejak kapan kenal, apakah ada kerjasama segala macam," ujar Rusdi kepada wartawan ditemui di Mapolda Metro Jaya, setelah menjalani pemeriksaan, Senin (19/12/2016).

Baca: Saksi: Ahmad Dhani Mau Menyumbang Dana Operasional Aksi 212 Tapi Tak Kunjung Membayar

Dia mengaku pertama mengenal dengan ibu dari artis Atika Hasiholan itu saat mengikuti upacara bendera dan peringatan acara 17 Agustus di Kampung Aquarium, Jakarta Utara, pada 17 Agustus 2016.

Kemudian, dia bersama dengan Presiden KSPI, Said Iqbal, dan Ratna terlibat membahas mengenai reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta di Gedung Joeang, Jakarta Pusat.

"Saya menjawab, kami kenal sejak peringatan acara 17 Agustus di Kampung Aquarium. Isu penggusuran. Kemudian juga tentang isu reklamasi di Gedung Joeang," kata dia.

Selain itu, penyidik juga meminta keterangan mengenai apakah Ratna Surampaet mengajak para buruh untuk aksi menyampaikan pendapat di gedung DPR pada 2 Desember 2016.

"Kami bilang, kami tak pernah diajak oleh ibu Ratna untuk aksi ke DPR. Selebihnya ditanya apakah menghadiri rapat di Universitas Bung Karno apakah menghadiri rapat di Saripan Pasific, ya kita, saya jawab tak pernah diundang dan tak hadir," ujarnya.

Sementara itu mengenai aksi unjuk rasa buruh pada tanggal 2 Desember di Tugu Tani, Jakarta Pusat, dia menegaskan, aksi itu merupakan penyampaian pendapat para buruh terkait upah dan pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Upah.

"Buruh tak pernah berpikir ke makar. Tak ada rencana buruh makar. Sejauh ini, kami lihat tak ada upaya gerakan makar terhadap negara. Jadi seputar itu saja kaitan dengan ibu Ratna dan seputar itu pertanyaannya," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini