Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beredarnya berita di media sosial dan percakapan di aplikasi pesan singkat soal ceramah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di markas salah satu ormas Islam di Petamburan Jakarta Pusat pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 11 Desember 2016 dibantah Mabes TNI.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto menegaskan bahwa berita itu tidak benar.
"Isu yang beredar tentang ceramah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, adalah isu yang sama sekali tidak benar dan tidak bertanggungjawab," kata Wuryanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/12/2016).
Menurutnya isi berita soal ceramah tersebut sangat tendensius dan cenderung berupaya memecah belah bangsa serta mengandung ujaran kebencian.
Kapuspen TNI menyampaikan bahwa pada hari Minggu, tanggal 11 Desember 2016, pukul 18.30 WIB, Panglima TNI didampingi Ibu Nenny Gatot Nurmantyo mengantar keberangkatan Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara dalam rangka kunjungan kerja ke India dan Iran, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Selanjutnya hari Senin, tanggal 12 Desember 2016, Panglima TNI didampingi pejabat teras Mabes TNI melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD).
Selama kegiatan di Provinsi NAD, Panglima TNI beserta rombongan meninjau langsung korban gempa bumi yang terjadi di Kab. Pidie Jaya, serta memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, obat-obatan, rumah sakit lapangan, tim medis dan alat berat TNI.
Wuryanto menegaskan bahwa, isu berita ceramah Panglima TNI yang beredar di media sosial tersebut tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Dalam kutipan paragraf tersebut, ditulis seolah-olah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang menyampaikan ceramah pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, namun faktanya ceramah tersebut bukan disampaikan oleh Panglima TNI. Ini semua adalah rekayasa," kata Kapuspen TNI.
Menyikapi isu di media sosial tersebut, Wuryanto menyatakan bahwa isu pemberitaan tersebut sangat mencemarkan nama baik Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi maupun institusi TNI.
Lebih lanjut dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dimanapun berada, agar lebih waspada dan selektif dalam memilah dan memilih informasi yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melalui media sosial.
"Itu semua akan menimbulkan dampak yang tidak baik, dimana Indonesia saat ini sedang membangun," katanya.