TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gebrakan pemerintahan Jokowi-JK pada periode tahun kedua pemerintahannya cukup mendapat respon positif dari publik.
Iklim politik yang sempat memanas pasca Pilpres mulai stabil dengan terobosan-terobosan penting pada komunikasi politik yang dilakukan oleh Jokowi, stabilitas politik mulai mendapatkan tuah seiring dengan perbaikan mendasar Pemerintahan Jokowi pada aspek ekonomi melalui program-program strategis di bidang ekonomi pada tahun kedua pemerintahan Jokowi-JK.
Pada tahun 2016 Jokowi menghadirkan banyak kejutan, mendadak Jokowi merombak Kabinet Kerja untuk yang kesekian kalinya dan mendudukkan orang-orang yang dinilai tepat dalam menerjemahkan apa yang menjadi Visi-Misi Jokowi-JK.
Beberapa pihak menyambut negatif terhadap Kabinet Kerja Jokowi, mengingat pergeseran Menteri Kabinet Kerja sangat kental nuansa politik transaksionalnya seiring dengan masuknya menter-menteri dari kelompok Parpol yang diawal 2016 menyatakan sebagai Parpol pendukung pemerintah.
Perlahan namun pasti publik mulai menerima dan memberikan respon positif terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi-JK. Kebijakan-kebijakan penting mulai mengarah pada program-program yang sejalan dengan Visi Misi Jokowi JK yang tertuang dalam Nawacita.
Hal tersebut dapat terlihat sebagaimana hasil survei nasional yang dilakukan oleh Organisasi Kesejahteraan Rakyat (ORKESTRA) tentang “Penilaian dan Evaluasi Terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK tahun 2016” sebagai bentuk kontrol dan penilaian kinerja Pemerintahan jelang akhir tahun 2016.
Beberapa pertanyaan penting yang diajukan diantaranya bagaimana penilaian publik terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi-JK? Bagaimana penilaian publik terhadap kinerja Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK?
Ketua Umum Orkestra, Poempida Hidayatulloh, mengatakan bahwa ketika responden diajukan pertanyaan dalam skala 1-10 berapa nilai yang anda berikan untuk kinerja Pemerintahan Jokowi-JK? Jawaban responden sangat beragam dan jika dibuat rata-rata adalah sebesar 6,3, dengan kata lain rapor kinerja pemerintahan Jokowi-JK cukup positif.
Sementara untuk kinerja Kabinet Jokowi JK mendapatkan respon yang masih buruk yaitu 5,3 dengan skala 1-10, dimana ketika responden diajukan pertanyaan dalam skala 1-10 berapa nilai yang anda berikan untuk kinerja Kebinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK?
"Secara umum responden menilai bahwa kinerja pemerintahan Jokowi-JK cukup positif pada tahun 2016 ini. Pemerintah dinilai mampu menciptakan iklim politik yang kondusif dan mampu meredam potensi-potensi konflik yang dinilai memberikan kerawanan kondisi politik dalam negeri dan luar negeri," kata Poempida.
Menurut Poempida, pemerintahan Jokowi-JK juga mampu menghadirkan iklim ekonomi yang kondusif, berbagai kebijakan dalam Nawacita mulai diwujudkan secara per lahan.
"Perbaikan infrastruktur hingga daerah, pemangkasan anggaran di beberapa belanja kementerian, program Tax Amnesty, pemberantasan pungli, dan sebagainya mendapat respon positif dari publik terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi-JK," katanya.
Namun kinerja Kabinet Kerja masih berada dibawah ekspektasi publik, publik belum yakin terhadap kemampuan para Menteri dalam menjalankan program-program Nawacita yang ditetapkan oleh Jokowi-JK meski pada awal tahun 2016 Jokowi sudah menekankan bahwa seluruh kementerian harus menjalankan rogram yang sesuai dengan Visi-Misi Jokowi-JK demi mewujudkan Nawacita yang dicita-citakan bersama pemerintahan Jokowi-JK.
Tidak heran jika saat responden diajukan pertanyaan untuk melakukan penilaian Kinerja Kabinet Kerja mereka memberikan nilai 5,3.
Survei ORKESTRA tentang penilaian kinerja Pemerintah Jokowi-JK tahun 2016 ini merupakan survei opini publik. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95% dengan Margin of error sebesar ± 2,2%.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap mukalangsung dengan panduan kuesioner oleh peneliti dan surveyor . Survei nasional Orkestra dilakukan rentang waktu 10 Oktober – 6 November 2016, melibatkan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia dengan maksud menggali pendapat publik tentang kinerja Pemerintahan Jokowi-JK.
Penulis: Yulis Sulistyawan